Rabu, 09 Mei 2012

- travel -

mengutip kalimat ini dari group sebelah : 
travel, if you want to learn history
travel, if you want to learn languages
travel, if you want to learn art
travel, if you want to learn geography
travel, if you want to learn religion
travel, if you want to learn anything
more importantly… 
travel, if you want to discover yourself
travel, if you want to discover others
travel, if you want to discover life
in summary, TRAVEL!!
 dan bie salah satu pelakon dari kalimat tersebut.. menjalani sebuah perjalanan TANPA RENCANA, siap tidak siap harus dihadapi.

berawal dari kedatangan seorang teman sekampung beda halaman beberapa waktu lalu yang memang berniat melakukan sebuah perjalanan (lagi) bersama bie maka terjadilah sebuah perjalanan tanpa rencana eps. kedua.

"jadi wiken ini mau kemana?", tanya bie dipenghujung sore

"katanya mau liat laut.."
"lah tapi itu harus nginep gak bisa pulang hari dan gw juga gak punya temen untuk tempat bermalam disana. klo mau keluar kota pun gw gak sempet cari tiketnya, lagi pula gw lagi gak napsu kemana-mana.. ada sih temen di puncak sana, biasa tempat gw nyepi dari hiruk pikuk jekarda"

"aahh tapi gw pengennya laut, bel", rengek temen bie. yeaah.. jangan kaget jika bie punya banyak nama panggilan. mereka memanggil bie sesuka lidah dan jari mereka.

mulailah bie berpikir keras, mau dibawa kemana manusia yang satu ini.

"ehmm.. baiklah, besok ke pulau tapi jangan tanya gw ke pulau apa dan budget berapa serta akan apa disana. pokoknya semua lihat keadaan disana aja.. gimana?"
"siapa takut?"
"klo mau besok subuh harus udah ada di dermaga, berarti lu berangkat dari tempat lu jam tiga subuh. sepakat?"
"okeh, tapi kase tau gw jalur gimana gw bisa nyampe sana. gw kan bukan penduduk kota jekarda"


.. dan mulailah bie mengetik dan merapal semua jalur dari jekarda selatan sana menuju dermaga. wuuhuu.. bener-bener serasa jadi preman jekarda ampe harus tahu no angkutan umumnya, ongkosnya dan kemungkinan yang terjadi klo misal tu angkot gak ada. dan singkat kata singkat cerita tibalah ia di depan muke bie..

taraaaa... nyampe dermaga mulailah bingung mau kemana, temen bie cuman ngintil kya anak ayam. pok.. pok.. pok....

bau amis dimana-mana dan selalu sesuai kesepakatan, jika ingin berjalan sama bie dilarang mengeluh. enjoy aja.

oh yaa.. bie rada takjub dengan harga ongkos angkot kw 01, baru tau lhoo ratenya Rp. 5.000 dari kostan ampe dermaga. bukannya seharusnya jauh cuman Rp. 3.000 ya? tapi yaa sudahlah.. jadi pembelajaran saja, anggep aja ini harga subuh beda dengan harga klo siang ampe malam..

dari terminal, bie harus melewati pasar ikan yang aromanya cukup membuat bie menyebut nama Tuhan. etapinya ada pemandangan yang menggoda iman. udang!. wuuhuu.. udangnya makcik, senyum pulak...

bie rada-rada lupa klo disuruh menjelaskan sisi mana secara vocal, bie lebih kuat dipemetaan makanya begitu turun dari angkot si teman bie suruh jalan dibelakang bie tanpa berbicara apa pun. sebenernya mau bilang: dont follow me, im lost too.. :))

dia sempet tanya, trus dermaganya sebelah mana bel?
ndak tau, terkahir ke sini tahun 2009, ikutin aja apa kata si kaki..

dan tibalah bie dan teman di dermaga, nyampe dermaga ada pertanyaan lain. mau kemana kita? jeenkk... jeeenkk.... bie pon tak tahu. baca route yang tertulis di kapal ehmm.. ternyata bie dah kesiangan datengnya jadi kapal yang tertinggal disana hanya kapal menuju pramuka dan tidung. bie udah pernah ke sana. akhirnya bie memutuskan ngobrol sama bapak-bapak yang dari intonasi bahasanya seperti orang pulo (penyebutan bagi penduduk pulau). tanya klo dari dermaga sini enaknya ke pulau apa, dan si bapak suggest ke kaliadem. aahh.. kalo dapet, kalo ndak? soalnya matahari sudah muncul dari persembunyiannya. jadi si bapak cuman bisa menunjukkan satu kapal yang nyempil sendiri.

jaraknyanya lumayan jauh, tiga jamlah baru nyampe daratan. letaknya di zona luar tapi klo mau nyari spot snorkling enak bisa ke zona inti. beugh.. mulailah bie tergoda, tapi ba bi bu be bo kaki mulai melompat dari satu kapal ke kapal lain agar tiba di kapal yang akan membawa bie ke pulau tersebut.

lompatan terakhir membawa bie ke dek depan, ehmm... tak butuh waktu lama untuk terbuai angin laut karena begitu kapal mulai menjauh dari dermaga mata bie sudah mengantuk. aaahh.. seandainya saja suasana seperti ini bisa dibawa ke kamar kostan rasanya bie tak perlu kenal kata: insomnia. bie terlalu mengantuk dan teman bie yang sempat meracau kacau akhirnya mengizinkan bie untuk terlelap sejenak, dengan resiko bercampur baur bersamaan penumpang kapal lainnya. bie tak peduli siapa di kiri atau kanan bie, yang bie pedulikan bie hanya ingin menikmati buaian ombak laut dan angin laut ini. tapi sebelum bie benar-benar terlelap si teman bertanya, nanti kita tidur dimana ya bel?

"tak kow tengok seisi kapal ini? mukak orang pulo ku tengok, tidur aja diteras rumah mereka atau cari mesjid atau mushola. kau tak keberatan kita nggembel sikit kan?"
"aaahh.. klo awak keberatan, besok awak pake roklah", ujarnya cemas gengsinya sebagai lelaki terpijak-pijak oleh ucapan bie.
"hahaha.. tapi tenang saja, selalu ada keberuntungan ditiap perjalanan. trust me :) "

begitu mendarat di pulau tersebut, yang pertama kali bie lakukan adalah menjelajah seisi pulau seraya mencari yang namanya makanan. para penghuni lambung bie mulai bernyanyi begitu bie bilang "aahh.. sampai". setelah lelah mengitari pulau akhirnya bie memutuskan untuk bertanya kepada salah satu warga, dan ajaibnya disana tak ada yang namanya warung nasi. bagoosss... makan apa pulak awak hari ini :))

tapi tenang saja, mereka pun menyarankan bie untuk pindah ke pulau sebelah. namanya pulau harapan, berharaplah ada tukang nasi dipulau harapan sana. bie pun bertanya pada anak kecil yang sedang sibuk bermain sepeda, aahh ternyata pulau kelapa dan pulau harapan menyimpan hal yang unik. tibalah bie diwarung nasi, yang bie tanyakan adalah menu apa yang ia jual hingga anak kecil perbatasan pulau tersebut mengarahkan bie ke warungnya ini. dan ternyata ini bukan perihal menu "istimewa" tapi perihal hanya dialah satu-satunya warga yang berjualan nasi. ajaib.

bie dan teman pun mulai melahap makan malam (yang tertunda semalam), makan pagi dan makan siang yang dikumpul menjadi satu piring nasi + lalapan + kakap putih goreng + sambal = kenyang!

begitu bie mulai tenang karena perut sudah kenyang mulailah hati ini semakin senang dan teman mulai menyolek bie agar bie bertanya perihal tempat menginap. dan aksi basa basi pun mulai dikeluarkan, hahaha.. bagian yang paling menyenangkan dalam sebuah perjalanan. transaksi aneh.. itulah pendapat bie. bie dan teman pun disepakati bermalam dirumah si bapak tukang nasi, kok bisa? aahh rahasiaaaa.. ini ada jurusnya kawan :p

si teman pun mulai tenang, tak panik lagi akan bermalam dimana. kami pun pamit diri untuk berjalan ke pantai dan dermaga pulau ini. yaaa.. kami belum sempat mengitari pulau ini. tapi tak lama tiba di dermaga, kami melihat sekumpulan manusia yang lengkap dengan pakaian snorklingnya. wuhuuu... bie ngerti cara pandang si teman. dia mupeng, kakaaa...

baiklah.. baiklah.. bie lagi-lagi yang dikorbankan untuk mendekati manusia-manusia itu. lumayan toh bisa ikutan snorkling tanpa harus sewa kapal full. untuk biaya sewa kapal : Rp. 350.000 bisa muat 10 - 15 orang. dan sewa alat snorkling lengkap Rp. 35.000. ehmm.. klo harus share cost sewa kapal dengan dua orang kan rada berat juga tapi klo share cost dengan manusia yang tak kami kenal ini kan jadi lumayan dari pada lumanyun.

sepakat! pemilik kapal mengizinkan kami bergabung bersama mereka..... ahaaayy lagi-lagi kami tak tahu spot mana yang akan mereka tuju. ikuti saja kemana kaki melangkah. oh ya.. sempat melakukan satu kesalahan fatal. bie ndak pake lotion, hasilnya? kulit bukan hanya semakin cokelat matang tapi juga terbakar matahari :))

bagian dari perjalanan yang paling bie nikmati adalah: tidur dipantai menikmati langit biru, digoda oleh angin dan deburan ombak....
beuughhh... hilang sudah semua penat, dan semua ini bie rekam dimemory kepala bie.

tapi efek setelah itu yang bkin bie ngikik sendiri. aroma bie ndak jauh beda dengan suasana pasar ikan. amis dan lengket :))

oh ya.. sepertinya bie semakin larut dalam pendapat yang mengatakan: a traveler travels. he/she doesn't take anything, including pictures. he/she walks on..


Tidak ada komentar: