satu hal yang diperhatikan ketika
perjalanan panjang adalah batre gadget anda, jadi pesan bie.. dimana pun
dan kapan pun begitu melihat ada aliran listrik maka segeralah charge
gadget anda. seriusan, ini penting.
begitu tiba
distasiun, bie pun segera mencari teman seperjalanan bie dan teman yang
membelikan tiket kereta ini. bersalaman dengan temannya teman, yeah..
kurang lebih kya lagi sesi lebaran. saling bersalam-salaman. but its
ok...
dugaan bie kala itu, awkward moment akan segera terjadi detik itu juga.
"wess.. pada mau kemana nih cewek-cewek?", tanya temannya teman saat itu.
jujur saja, ini lebih sulit dari pada pertanyaan spmb.
"ehmm.. kemana kaki melangkah saja", jawab bie. "kemana angin berhembus", ujar teman seperjalanan bie.
"seriusan, mau kemana?", orang tersebut masih mempertanyakan hal yang sama.
fuh, orang ini.. bahkan setan pun tak tahu kemana kami akan pergi, bie hanya bisa menggerutu dalam hati.
"mungkin mau ke bromo.", jawab teman bie sekenanya.
"persiapannya apa saja?", lirik orang itu ke arah ransel kami.
"niat dan nekat", kami masih saja menjawab dengan sebisanya.
untung
saja teman seperjalanan bie segera mencari alasan untuk lepas dari
pertanyaan-pertanyaan itu. kami pun menuju counter donat terdekat. bukan
untuk gaya-gayaan sodara, tapi numpang ngadem dan ngcharge. trip boleh
kere, tapi gaya trip dilarang kere... (n_n)
pukul 16.05 WIB
taaraaaa... si ular besi pun membawa kami pergi. adegan pertama yang kami lakukan adalah.. baca peta mudik!
lho?
kenapa baru bacanya sekarang? yaa.. biar berasa kya diacara tv kabel
gitu deh, kan seru tuh bawa ransel trus sok baca peta. padahal mah di
dalam lambung udah bergemuruh karena bingung dan panik.
kota
demi kota akan segera kami lewati, kereta ekonomi terisi penuh mulai
dari cirebon. sebelumnya sih masih sepi-sepi aja. begitu tengah malam
teman seperjalanan bie itu pamit menuju gerbong makan. yaa.. gerbong
makan hanya selemparan batu dari tempat kami duduk. tak berapa lama dia
datang lagi untuk mengambil chargerannya.
"mau kemana?", tanya bie diantara rasa kantuk"gw digerbong makan, numpang ngcharge"
"oo..", bie pun kembali pulas.
bie
suka tidur dikereta ekonomi. berasa kamar sendiri. eh? berantakan
cuuu!! banyak orang tidur disana sini, klo mau lewat berasa harus
ngindarin ranjau :))
sesekali bie terjaga dan menikmati
lampu malam sembari bercengkrama dengan keluarga kecil yang duduk
berhadapan dengan bie. keluarga yang unik, kadang menggunakan bahasa
sunda dan terkadang bahasa sby-an. indonesianya? yyaaa.. klo ngobrol
sama bie aja. selebihnya mereka menggunakan dua bahasa daerah itu. ah,
gagal nguping.
sembari menunggu kaki ini menginjakkan
kaki dikota malang dan sebagai jaga-jaga klo bie mati ditengah
perjalanan, maka bie pun meninggalkan pesan dikotak berlabel "W" dan
berwarna hijau itu. meninggalkan dua pesan pada dua orang teman didua
negara itu seru, sodarah..sodaraahh..
semisal nih ya bie *amit-amit* ketiban
sial ditengah perjalanan, trus minta tolong sama mereka. yang satu
harus urus paspor dulu agar tiba ditkp dan satu harus melintas bentang
samudra dan perbedaan waktu. seru kan?
*okeh, sampe sini bie mulai erorrr
ehmm..
kereta tiba dikota malang dengan keterlambatan dua jam. kabar gembira
bukan? ah, anggap saja gembira. gembira apa tidak kan keputusan.
*sok bijak.
oh
ya, ketika digerbong makan.. kami sempat bercengkrama dengan seorang
pendaki gunung atau entah apalah namanya itu dari sebuah komunitas. dan
kalian bisa tebak kemana tujuan mereka. sempu. yeaah, sempu sedang
diramaikan oleh kehadiran para penakluk. dan orang tersebut termasuk
orang yang mengajak kami untuk bergabung ke sempu. dan satu lagi.. orang
yang bilang "wew, nekat"
teman seperjalanan bie saat itu mulai tergoda untuk ikut gabung ke semeru.
'ayoolah kak, kita ke sempu aja'
"ya ayo, asalkan hari minggu gw udah nyampe jekarda. tapi konsekuensinya kita cuman liat gunung tok. gimana?'"kita gak bisa turun berdua aja?"
"bisa, klo mau mati cepet"
.... lanjut lagi besoookk, mau pulang duulu :*
Tidak ada komentar:
Posting Komentar