Jumat, 30 Maret 2012

aku atau kau.. itu saja cukup

kepada lelaki yang memberi rentetan aksara lebih dari dua puluh empat jam yang lalu. terimakasih untuk segala kata yang bermuara pada kata demi kita, namun dengan kesungguhanku.. aku tak pernah mengerti perkara apa yang sedang terjadi.

demi kita.

aku atau kau.. itu saja sudah cukup.

siapa kita yang kau maksud? ruang dan jarakkah? kau menyajikan kalimat ringan itu demi ruang dan jarak? aku tak pernah mengerti perkara apa yang sedang terjadi. ruang dan jarak terlalu sering menyiksaku dan kali ini kau melakukan ini demi ruang dan jarak. terimakasih.

dari sekian banyak kalimatmu, aku suka dengan kalimat :

hidup kita adalah kereta harapan yang bersicepat dengan waktu. aku harus mengejarnya sebelum kita menjadi sesuatu yang kadaluwarsa.

semoga saja kau mengerti kalimat apa yang sudah kau sajikan untukku.

kepada lelaki yang selalu menghiasi dinding diakhir bulanku. suka tidak suka, aku menyukaimu bukan hanya sekedar kata-katamu. suka tidak suka, sebaiknya akhiri saja sesi tak berujung ini. jika kau tak suka, akhiri saja kunjunganmu ke dindingku itu. sederhana saja.

aku suka dengan kalimat manismu, tapi ibuku bilang terlalu mengecap manis akan menjadi penyakit. dan aku tak ingin tersakiti (lagi) dengan imajiku sendiri. demi aku. yaa kali ini aku mengatakannya demi aku..

dulu aku suka menyesap kopi dipagi hari, kau pernah menikmati secangkir kopi? awalnya pahit dan diujungnya akan terasa manis..
berbeda dengan cokelat.. awalnya manis dan diakhiri dengan manis pula, ini akan menjadi candu. tak berujung..

aku tak suka.. aku ingin berujung.

kepada lelaki yang mengerti penantianku disetiap dini hari menunggumu mengejar matahari, memburu cerah hati dan membuatku ditikam sepisau sepi. dan kau sebut ini demi kita?

aku atau kau.. itu saja sudah cukup

aku tak mengerti perkara apa yang sedang terjadi. sengaja tak ku tanyakan hal ini padamu didunia aksara atau didunia suara... aku hanya ingin Ia memberikanmu kesempatan ada dikotaku. menjejak dibumi yang sama... dan tak peduli dimana kau saat itu akan ku tanyakan ini langsung dihadapanmu

semoga kau mengerti... katamu dipenghujung aksara. aku ingin menyamakan pengertianku, dan akan ku samakan itu tepat dihadapanmu bukan sekedar aksara.

Kamis, 22 Maret 2012

selamat menyepi(k)

longwiken.. dan kata "packing" akan menjadi trending topic disemua status. semuanya. takkan ada terkecuali.


dan si saiah... dengan kehancuran mood dalam satu minggu ini membuat saia membatalkan semua perjalanan. im moodybackpacker, sepertinya.


saia terlalu lelah.



aku kurang akrab dengan yang namanya minggu ketiga. disaat banyak teman-teman yang sibuk dengan rencana perjalanan mereka, saia membatalkan semuanya di awal minggu kemarin.

pengen tiup lilin, seruku.

dan bagi mereka, yang tidak mengerti, ini seperti berseru disaat suka. kampiun. moodku hancur tanpa alasan.

menyesakkan.

kurang baiknya mood tidak di dukung dengan lingkungan sekitar yang merengek butuh pendapat saia. dan saia ke jedut omongan si abah dengan sempurna: kalo kau kesal, marah, emosi.. tak perlu orang lain tau.

sempurna......... orang lain tak perlu tahu, dan panggung sandiwara pun kembali dimulai.

kepalaku kantor paling sibuk sedunia, begitulah kira-kira.

disaat lagi tak  ingin mendengarkan keluhan apa pun, satu per satu datanglah manusia yang minta impartasi semangat. kalimat positip. atau apalah.

mau marah? jelas. tapi entah dengan alasan apa.
lalu? yaa.. itu cuman bisa gigit pinsil, melampiaskan tenaga yang berlebihan, masuk kamar.. padamkan lampu dan tiup lilin.

kenapa tiup lilin? hahaha.. mereka kira bie lagi bday. NO!
bie lagi kesel..dan klo kesel gtu rasanya menyesakkan. dari pada susah napas yaa jadinya bie terapi tiup lilin.

cobain deh..

Selasa, 20 Maret 2012

kalimat ajaib

dan lagi-lagi si saiah takjub dengan respon beberapa teman di timeline. si saiah kira pertanyaan "apa statusmu hari ini?", adalah sebuah "sindiran" halus karena si saia cukup bawel mungkin termasuk ke kategori bawel. mungkin. tapi kenyataannya masih banyak orang-orang yang lebih bawel dari si saiah disana.


dan hari ini, saia mendapatkan pesan dari hrd si saiah di beberapa tahun yang lalu sewaktu bekerja di retail. beliau bilang saia dengan kalimat ajaib. heiks? kalimat ajaib? cukup tersanjung.


kalimat ajaib. thank God.


si saiah suka dengan istilah kalimat ajaib, bukan kalimat bijak. itu berarti kalimat yang saia tulis disana tidak bersifat mengajari atau pun menggurui. saia tak tak suka diperlakukan demikian dan saia berusaha untuk tidak memperlakukan manusia lainnya seperti itu.


bukankah ada kalimat berkata untuk mencintai orang lain seperti kita mencintai Tuhan dan diri kita? lalu demi apa si saiah memperlakukan orang lain berbeda dengan memperlakukan diri si saiah sendiri?


semakin lama, saiah semakin menyadari tentang diri saia sendiri. saia seorang pengamat yang harus mendekati objeknya ketimbang dari kejauhan.


banyak hal yang pernah, sedang dan yang akan terjadi nanti. apa yang pernah dan yang sudah terjadi akan berpengaruh pada apa yang akan terjadi nanti, begitu pun sebaliknya. hidup ini seperti sebuah lingkaran.


lingkaran kecil
lingkaran sedang
lingkaran besar
dan aku berada di dalamnya.
aku adalah isi, hidup itu elastis... kau mau hidup itu menjadi sesuatu yang besar, biasa-biasa saja atau yaa kecil?

kau adalah isi, bie!



kalimat yang mereka katakan ajaib, awalnya hanyalah sebuah kalimat biasa. kalimat yang sering saiah jadikan keluhan dan akhirnya menjadi sebuah perenungan. yaa.. sebuah perenungan sederhana, layaknya sebuah puzzle. setiap kalimat saia jadikan seperti satu pecahan yang berbentuk pertanyaan sederhana (yang kata manusia di sebrang sana, pertanyaan berat).


hari minggu kemarin, menyempatkan diri berbalas pesan dengan dua manusia. bicara tentang hidup. entah mengapa topik "hidup" selalu membuat si saia bersemangat. berbeda dengan kedua orang yang sedang berbalas pesan denganku. satu dengan aura negatipnya, dan satu lagi? tanpa aura.. hahaha, dan ini rasanya sama saja seperti bicara dengan tembok.


kalimat ajaib... semoga kalimat itu semakin menjadi perenungan bagi si saiah sendiri setelah apa yang terjadi hari ini.
*deg-degan


*aiissshh Tuhan, mau dibawa kemana lagi? gak re-dial kan yak? (n_n)

Senin, 19 Maret 2012

keledai..

sepertinya kemarin adalah hari terakhir si saiah dapat jadwal jaga si oma. why? oma dipindahin ke rumah sakit diluar jekarda... wew. semakin jauh saudara-saudara

dan kemarin ada hal yang menarik bagi saia. kejadian sederhana saja tapi membuat saia kembali berpikir tentang hidup.

awalnya mamie pesan ke bie agar sabtu malam kemarin bie ndak begadang lagi karena pagi-pagi harus ganti shift sama pelangi (hhhaaa?? apaaahhh pelanggiii??? xixixixi...). soalnya pelangi harus ibadah pagi maka si saiah dont be late..

"baiklah.. baiklah.. baiklah.."
"kamu bangun jam berapa?"
"biasanya aku bangun dua jam sebelum jam masuk, mie.. sejam buat cengak-cengok dulu nyari nyawa,hehe"
"okay.. jam lima berarti kamu udah bangun? gpp tuh? asal kamu jangan tidur jam 1/2 4 lagi.."
"sippp... mie, palingan tidur jam dua, hehehe... gak denk. ini langsung mau tidur aja dari pada tar kebablasan ndak bisa tidur"

dan akhirnya saia terbangun lebih awal dari jam yang seharusnya bangun. manceps.. tapi tak apa toh disana biasanya si saiah lebih enak buat tidur. lama-lama terbiasa tidur dirumah sakit, malahan lebih nyenyak. xixixi..

begitu menjejakkan dikawasan rumah sakit, si saiah langsung menuju rumah duka. lho? hohoho.. entah kenapa bie lebih suka datang ke acara duka dari pada ke acara suka. memaknai hidup dengan cara bie.

minggu pagi.. belum ada tanda-tanda akan ada acara duka. begitulah pengamatan bie. setelah itu bie baru menuju ruangan si oma

minggu kemarin ruangan ini hanya di isi oleh dua pasien saja. oma dan seorang ibu di depan ranjang oma. dan hari ini.. ruangan ini penuh dan lagi-lagi isinya kaum wanita. how can?!

tak berapa lama ruangan ini bukan hanya dipenuhi oleh pasien saja, tapi juga para penjenguk. handai taulan dan beberapa rekan para pasien. dan oma? aaahh.. si oma ini pasien senior diruangan ini, dia sudah kenyang dikunjungi pasien dan saia sudah kenyang melalap bawaan para penjenguk. xixixi..

"klo ada makanan atau kue-kue jangan sungkan, dimakan saja. dilaci juga ada kopi.."
aissshh.. si oma ini walau pun sudah menjadi pesakitan tetap tak sudah-sudah dalam mengingatkan hal ini itu apalagi yang namanya makan. ehmm. beberapa tahun lalu, sekitar tiga atau empat tahun lalu bie pernah nyaris nangis karena dipaksa makan sama si oma. berulang kali bie sudah menolak dengan alasan: tadi udah makan tapi buat dia tetep harus makan..

dan alasan lain bie menolak makan adalah karena si oma maksa bie makan brenebon..hohoho, thank you oma but no pork at all (n_n)

akhirnya bie (terpaksa) makan (lagi) dengan nasi dan telur dadar sambil nahan eneg karena dihadapan bie ada pork dan juga kalelawar. huehuehue... antara nahan eneg dan nahan nangis.

si oma pun masih ingat dengan pola makan bie dan pola hidup bie.

"aku mau mati muda, ma..", kataku kali itu.
"boleh saja, asal tak merepotkan orang lain dan jangan mengeluh ketika ada rasa sakit. nikmati saja sakitmu... itu resikomu"

saat itu aku sedikit gamang. asal tidak merepotkan orang lain, ehmmm... mati pun harus dipersiapkan? mati bukan seperti perjalanan singkat yang sering bie lakukan. perjalanan tanpa rencana.

teringat dengan pola makan yang orang-orang dikostan sudah hapal.
pagi: mie, tauge, cabe rawit, telur, baso.. + secangkir kopi (hal yang wajib)
siang: nasi + ikan mas bakar
sore: secangkir kopi
malam: mie, tauge, cabe rawit, telur, udang
menjelang malam: pudding

.. mereka hapal dan bosan dengan menu saia. dan saia? entah kenapa tak pernah bosan dengan menu itu (hari ini lambung saia yang bosan, *sambil nahan perih dilambung*)

beberapa teman dikostan sempat bertanya, ndak bosan dengan makan yang itu-itu saja? ndak.. aku suka.

dan si adek selalu ngledekin.. cepet kya tar laki lu kak klo menu makannya begitu mulu, asal jangan laki lu dikase menu makan lu... cepet dicerein lu. dan kami pun tertawa bersama.

dan kemarin sore si lambung mulai merajuk, keringat dingin pun dimulai. aarrrghh.. aku tahu apa ini. lambungku terluka lagi. beberapa hari ini aku lupa dengan jam makanku, dan kemarin lagi-lagi makan soto dengan jeruk nipis yang banyak.... taaraaaaaa dua kali jatuh dilubang yang sama. argh!

kesimpulannya: sering kali manusia mempertaruhkan kesehatannya demi uang, dan dikemudian hari manusia mempertauhkan uangnya demi kesehatan. hidup.

Sabtu, 17 Maret 2012

wuuhuuu !!!

lagi dan lagi saudara si saiah mendapat label "punya uang banyak". faktanya? harus berapa kali si saiah bilang.. hidup si saiah ini biasa-biasa saja. tabungan di atm juga teramat sangat mengenaskan selama tiga tahun ini.

wuuhuuu.. !!!

"makanya klo pas longwiken jangan kemana-mana neng biar duitnya awet.."

*tepok jidat

first of all.. harus diluruskan disini, yeaahh... sebuah pembelaan untuk kalangan pribadi, kenyataannya mereka tak peduli. mereka, baik wanita maupun pria, bermental wanita. mereka hanya ingin mendengar apa yang mereka ingin dengar.

mari kita luruskan, dibulan maret ini... sering kali mendapat pertanyaan "wiken kemana?". dan si saia harus berulang kali minta maaf tak bisa menemani atau menerima ajakan kemana pun yang mereka sebutkan.

apakah mereka harus tau kemana saia pergi? i dont think so... but olrait, faktanya si saiah hanya punya hari sabtu untuk menikmati hari kemerdekaan bagi diri saia sendiri. melangkahkan kaki kemana pun si saiah suka, baik itu naik turun buss, keluar masuk gedung ini itu atau menikmati sebuah film di 21 terdekat dan itu dilakukan sendiri. bagi bie hal itu menyenangkan...

dan hari minggunya? setelah bertemu dengan pemilik kehidupan atau bie akan menjaga si oma dirumah sakit. apa mereka peduli akan hal ini? tidak.

wuuhuuu !!!!

yang mereka tahu hanya apa yang bie update dihalaman maia. hanya itu. jika saja mereka bertanya secara personal ke bie, pastinya akan bie jawab. tapi mereka tak pernah bertanya. 

dan lagi... tentang financial.

"lu enak yaa ve, hidup berkecukupan dengan penghasilan lu.."

wtf!
heilooo... si saiah hidup ndak dari gaji tok! *sigh

okay... harus diluruskan kembali, sekarang ini setiap sabtu saia sering kali berkeliling dari satu pasar ke pasar lain untuk shopping. wew.. banyak uang? amien!
si saia keliling untuk melihat selera pasar dan harga pasar... yupp, akhirnya berjualan lagi (n_n)

demi apeu? demikianlah... apa lagi yang bisa saia lakukan ketika akhir pekan? melakukan seperti dugaan kalian? menghabiskan uang? saia belum sekaya itu... walau pun si saiah melakukan trip ke sebuah kota itu ada alasannya. begitu saja.


Jumat, 16 Maret 2012

cerdas itu investasi

..judulnya agak serius ya? aahh sebenernya masih lagi gak pengen serius juga. cuman lagipengen curhat aja.


*ambil posisi

jadi ceritanya beberapa hari yang lalu si saiah ehmm "bersilahturahmi" ke akun seseorang dari masa lalu. ndak maksud apa-apa cuman mau bersilahturahmi saja.. tapi yaa niat baik tak selalu disambut dengan respon yang baik pula.



aku hanya ingin bersilahturahmi dengannya, jeritku pada seseorang. aku takkan lagi merengek-rengek, meminta ini itu.. apa pun.


"dan kau sudah melakukannya?"
"sudah, tapi dia tak memberi respon apa-apa. aku tahu ia disana"
"yasudah.. kau sudah selesaikan bagianmu"



..yaa, sepertinya lelaki itu masih kurang cerdas untuk membedakan niat seseorang atau tindakan saia beberapa waktu lalu adalah ketidakcerdasan saia?


"cerdas itu investasi", ujarnya lagi


tanpa diminta aku menceritakan pertama kali mengenalnya. menceritakan tentang aku dan dia (yang takkan pernah menjadi: kita) secara lugas.

"dia teman cerdas yang sangat menyenangkan..", ujarku getir."dan ia pun bisa menjadi orang lain dengan cerdas pula. dan baginya itu menyenangkan.."



"kau merasa ia telah berubah?"
"sangat.."
"sejak?"
"aku tak pernah tahu.. aku sendiri lupa berapa lama tak lagi terlibat dialog dengannya.."
"sudahlah.. lupakan saja. kesimpulannya, tak usah ulangi lagi. cerdas sikit."



lawan bicaraku kali ini sangat menarik. dia punya investasi yang menarik. sikapnya menanggapi racau kacauku membuatku tersimpul simpul. bukan kali ini saja. sering kali.


cerdas itu investasi, katamu.
cerdas itu daya tarik, dan kau memilikinya, kataku.

Rabu, 14 Maret 2012

kampret!

kali ini saia tidak sedang memaki dan tidak sedang ingin bermeyeh-meyeh maupun berbijak kata. si saiah mau numpang ehmm.. numpang apa yah?
*sok binun

aahh sudahlah, klo mau baca silahkan ndak yaa gpp...

okay.. kali hanya ingin berseru: kampret!

apa pasal?
jadi beberapa hari ini, si saiah sempat muak dengan hal remeh temeh dalam menanggapi komentar "how lucky you are, ve".

sekali... tanggapi dengan senyum
dua kali.. tanggapi dengan ucapan "terima kasih"
tiga kali.. diam (mulai mati gaya)
empat kali... *kampret !!!*

buzz !
"ya?"
"sibuk?"
"not really, why?"
"gpp..tanya aja"
"missing me?", godaku
"begitulah...", jawabnya datar
"mau cerita?"
"tak punya cerita..."
"baiklah.. atau kau ingin memaki?"
"untuk apa?"
"ehmm.. sebuah kepuasan yang sepertinya sedang menyesakkan"
"yaa.. aku ingin memaki kenapa hidupmu begitu beruntung"

kampretttt... kali ini aku yang merasa sesak.

"maki saja, dan nyaris saja aku meminta pada Tuhan untuk menukarnya. menukar semua kau sebut keberuntungan ini ke hidupmu.."
"lihat.. dengan diperlakukan seperti ini pun kau masih bisa berpikir seperti itu."

"lalu kau mau aku berpikir bagaimana? aku tak tahu apa masalahmu, yang aku tahu... untuk bertemu dengan kata beruntung aku harus berteman akrab dengan yang namanya rasa syukur. itu saja"
"dan itu permasalahannya ve, sulit untuk bersyukur.."

"hingga saat ini si saiah pun masih terus belajar untuk terus bersyukur. jika kau lihat aku begitu beruntung... terima kasih Tuhan. tapi tahukah kau.. saat kau berkata seperti itu, aku ingin Ia pertemukan aku dengan seseorang atau pun lebih, pertemukan dengan hal yang bisa membuatku berkata seperti pada diriku sendiri. bukan dengan cara ini"

kampreeett... aku tertawa getir. komentar mereka membuatku kembali merenungkan hidupku sendiri. aku beruntung.

yaa.. aku beruntung dengan saldo tak lebih dari Rp.2000 aku masih makan dan melakukan apa pun yang aku suka.

aku beruntung Tuhan menyediakanmu, manusia yang disebrang pulau, ketika aku benar-benar ingin menarik diri dari kehidupan ini. aku tak berkata manis. aku beruntung...

aku pernah terjatuh dan aku beruntung dengan invisble hand kala itu, dan saat ini yang ku lakukan bukanlah untuk menerima pujian atau komentar yang seakan-akan membanggakan diriku sendiri. aku tak butuh peng-aku-an.

aku beruntung untuk semua hal yang ada padaku. baik dan buruk. itu saja.

Jumat, 09 Maret 2012

sempat itu sebelum terlambat

"tapi mosok gtu ae ndak tahu sih, bie?"
"bukannya ndak tahu tapi lebih baik jika si saiah pura-pura ndak tahu saja.."
"sudah ku duga, kau terlalu cerdas untuk menjadi seorang yang dungu"

"dan aku pun terlalu cerdas untuk dibodohi dengan episode yang sama..", ujarku gamang

"hahaha.. nyaris saja ku kira kau akan mengagungkan dirimu, nak muda"
"aku tak punya apa-apa selain pesan dari ia yang kini telah menjadi penghuni surga"


ia, lelaki yang selalu ku cintai dalam diam. hingga hari keberangkatannya pun ia takkan pernah tahu betapa aku sangat mencintainya. keberangkatan yang tak akan ada lagi jadwal kedatangannya.


terlambat


"apa yang ia pesankan untukmu?"
"dia bilang, aku boleh menjadi dan melakukan apa pun yang ku suka tapi aku harus ingat siapa aku"
"dan kau hidup dari apa katanya?"
"yaa dan aku pun hidup dari keringat dan darahnya... aku bisa apa? aku tahu apa yang orang itu maksudkan untukku, aku mengerti tapi izinkan aku memastiskan "tebakan"ku itu sebelum terlambat."



suatu hari nanti aku ingin kami bersepakat dengan gaya yang memikat, kelak kami akan bertemu di kalimat yang akan membuatmu mengumpat. semoga saja tak terlambat.


"aku ini hanyalah seorang wanita, kartini memang telah membela banyak hak wanita tapi hakikatnya wanita masih harus mengingat yang namanya kewajiban. aku, wanita, wajib menunggu dan berhak menunggu. bagaimana menurutmu?"
"tapi menurutku kalian saling menunggu.."
"kau kurang cermat menyimak kalimatku, teman. aku wanita wajib dan berhak menunggu, ada kata wajib disana. sebuah keharusan yang tersirat, takkah kau dapati disana? hanya wanita yang menunggu, dan baru saja kau bilang kami saling menunggu? jika begitu kami tak berjodoh, aku tak ingin hidup bersama wanita.."

dan kau pun tertawa menyimak kalimatku, begitu pun aku. kau dan aku sama-sama tak pernah mengerti apa yang akan dikatakan logika.
"kau tetap menjadi wanita yang lebih memilih menggunakan logikamu dari pada hatimu, bie"
"dan kau selalu lupa perihal penipu, pencuri dan pembunuh"



tertawa, kita kembali menertawai hidup selagi sempat dan belum terlambat

Kamis, 08 Maret 2012

judul

"trus tar judulnya apa?"


.. selain pertanyaan "apakabar?" ternyata aku juga tak mampu menjawab kalimat tanya yang satu ini.


lima menit, yaa.. jika saja pertanyaan ini berjenis pilihan ganda bukan essay. aku tak ada ide untuk memberi judul, jawabku kala itu.


"katakan apa saja yang ada dibenakmu kali ini"
"aku tak tahu.. aku tak berteman akrab dengan judul, aku hanya mampu memutuskan isi cerita bukan judul dari sebuah cerita"
"bagaimana jika kau mulai berteman akrab dengan judul? coba saja dulu.. pada akhirnya isi cerita akan mengikuti judul to?"


miris.


isi cerita akan mengikuti judul.. aku menelan kalimat itu bulat-bulat. tak bisakah aku membalikkan situasi ini? aku ingin judul mengikuti apa yang dikatakan isi. aku ingin.


"jadi begini.. menurutmu kita ini apa?"
"teman"
"okeh.. judul dari hubungan kita ini adalah teman, begitu?"
"yupp.."
"apakah menurutmu isi hubungan kita ini sudah benar-benar diporsi teman?"
"yupp.."
"see... kau berhasil memberi judul! ayoo beri judul untuk yang lain.."
, tawamu kala itu. kau seperti sedang menyaksikan tikut got yang baru saja masuk ke dalam perangkapmu dengans empurna. siyaalll..



kau menertawakan logikaku yang menguap dari berserakan di udara. logikamu menyublim, bie!, kelakarmu semakin menjadi. dan kita pun tertawa bersama-sama.


"kau tahu.. kali ini aku melihatmu sebagai seorang penipu, kau bukan lagi wanita yang mengusungkan nilai sebuah kejujuran. kemana seorang bie yang (katanya) apa adanya itu?"
"dia sudah mati diawal tahun kemarin.."
"siapa yang membunuhnya?"
"seorang lelaki yang sempat mencuri semua miliknya, kali ini ia datang bukan sebagai seorang pencuri melainkan sebagai seorang pembunuh"
"judul kisahmu adalah matinya seorang penipu yang telah dibunuh seorang pencuri, begitu?"

"hahaha.. kau terlalu lantam untuk memberi judul dikisahku"
"bukan begitu.. aku hanya terlalu cemas kisahmu berakhir seperti kerupuk jengkol. melempem dan hanya meninggalkan bau yang tak sedap."
"sudahlah, jika aku atau dia tak jua berkenan memberi judul untuk episode kali ini.. biar Ilahi yang memberikannya... aku bisa apa. kau bukan bagian dari kisah kami, pun dengan pembunuh residivis itu."




Rabu, 07 Maret 2012

home run

apa yang ada dalam benakmu ketika ku katakan: home run!




pernah melihat pertandingan softball?
beberapa waktu yang lalu bie melintas didaerah senayan, tepatnya di depan sebuah mall terdapat sebuah lapangan hijau. bie pernah beberapa kali menemani keponakan bie berlatih dilapangan itu. menyaksikan mereka berlatih, awalnya membosankan.. namun ada hal yang menarik disana.


sebelum mereka mulai berlatih, awalnya mereka akan melakukan pemanasan terlebih dahulu. kemudian secara bersamaan mereka akan berlatih strategi demi strategi lalu dilanjutkan dengan pertandingan dalam group dan nantinya akan ada pertandingan antar group dan akhirnya menghasilkan: pemenang !


begitu pun dengan hidup...


sore itu, seraya menikmati sepiring somay dan menyesap secangkir kopi instant dari gelas plastik dipinggir jalan.. jauh dari tepi lapangan, sayup-sayup bie mendengar mereka berteriak: home ruuuuuuuuuuunnnnnnnnnnn !!!


ada semangat
ada sukacita
dan jangan lupakan... akan selalu ada yang kecewa


luapan semangat mereka ketika berseru membuat bie berhenti menikmati senja. home run. satu hal yang membuat bie tergelitik kala itu... untuk mendapatkan home run, mereka harus disiplin berlatih, bekerja sama dan strategi. untuk menghasilkan home run ada gerakan yang cukup menarik perhatian bie kala itu. gerakan tangan ketika memukul bola dan tekanan bola hingga akhirnya melambung jauh... home run!


anggap saja kita ada ditengah-tengah lapangan tersebut, bukankah kita pun akan turut larut dalam semangat mereka?



Selasa, 06 Maret 2012

kamuflase

'cak kow googling dulu vitamin apa yang terkandung di buah dukuh'
'ndak tau, why?'
'gegara makan buah dukuh, sakit kali perutku..'
'oOo.. itu sifatnya asam, cak kow netralkan dengan yang bersifat basa'
'dukuh itu manis, tauk..'
'iya tapi sifatnya asam, lambung sudah berlebihan menerima yang bersifat asam. cak kow netralkan dengan buah yang bersifat basa. semangka, pepaya.. air putih pon tak ada rasanya tapi ada yang bersifat asam, basa/ alkali dan juga netral'
'oOo.. baiklah'


sifat dan rasa seperti sebuah kamuflase.


'menurutku semua penulis itu tidak jujur..'
'kenapa?'
'karena apa yang mereka tulis pasti ada yang dikurangi dan ada yang dilebih-lebihkan..'
'bagiku di dunia ini tidak ada yang abadi, tidak ada yang adil dan tidak ada yang namanya kejujuran..'


penampilan pun termasuk kamuflase


'hari ini kow tak buat status?'
'bukan tak buat, tapi belum buat. kenapa?'
'aah kow ini, selalu tanya kenapa! cak kow buatlah biar ada yang ku tertawakan..'
'dan sebelum klen tertawakan status awak, sudah duluan awak menertawakan klen.. status macam itu pon klen tunggu, acem tak ada duit klen beli bacaan yang bermutu'


pun termasuk apa yang 'menurut' kita itu bagus adanya, kamuflase


.. kamuflase, ehmm... aku sempat tak nyaman dengan istilah yang satu ini. seakan-akan orang yang sebut 'kamuflase' di depan hidungku, sebenarnya ingin mengatakan: 'aahh.. kau beralibi! alasan semata!' atau dengan kata lain orang tersebut tak percaya dengan tindakanku kala itu. miris. cukup menyakitkan. tinggalkan saja orang itu. sederhana namun tak berkembang (n_n)


tapi ada disuatu masa aku terlibat pembicaraan dengan seorang teman..
'tros napa tak kow bel dia lagi?'
'aaah malas, apa pulak tros awak dibilang kamuflase..'
'haha..bodo kow, mana tau orang yang bilang kow kamuflase semata itulah yang sedang berkamuflase'


dan aku pun tertawa, kali ini aku sependapat dengannya. maling teriak maling, sepertinya.




salam kamuflase 


     

    (n_n)

Senin, 05 Maret 2012

taraa (n_n)

*menyesap kopi dingin disiang hari


akhirnya postingan pertama ditaman ini. sekian lama... ehmmm harus posting yang bermutu inih ceritanya. *alamat kiamat!


*sebenernya si saiah binun mau posting apa, tiwas salah lag •(⌣_⌣”)•


pineeeliii... aahh cuman bisa bilang kata itu. tiga bulan ndak curhat disini, waah.. wahh.. waah... bisa gitu si saiah hidup tanpa curcol? hohoho... ndak mungkin !!!

sebenernya sih saiah curhat dilapak sebelah, dan sempat menutup taman ini 


(dengan sengaja) dan akhirnya lupa "kata kunci" untuk membukanya. kebiasaan buruk ! (≠ ˘͡︻ ˘͡)

hingga pada suatu sore dibulan februari tahun dua ribu dua belas, taman ini pun dibuka kembali. dan... taraa, tak berapa lama beberapa teman di kota sebelah mengumpulkan puzzle demi puzzle ditaman ini. bagaimana teman-teman, sudahkah kalian menyusun puzzle dengan susunan yang tepat ditempat yang tepat? 
("`▽´)-σ (˘̶̀•ِ•˘̶́ ')

ada pun yang membantu si saiah menemukan "kata kunci" yang sempat berselema'an adalah bang nich. you know what... *aseekk, lagaknya sok english*, si saiah ketemu si abang yang satu itu disebuah "moment kebersamaan" yang manusianya tak satu pun si saiah kenal. modal nekat!

jadi ceritanya sewaktu saia berkelana di kampung sendiri walau pun serasa seperti seorang pendatang, si saiah pun mencari kesibukan dan mencari teman dan akhirnya lupa mencari jodoh. *eaaa, coding kaakaaa

okay.. kembali ke cerita awal bertemunya si abang yang satu ituh. begitu melihat si abang yang satu ituh si saiah hanya berpikir satu : setaaan !!

no..no.. noo... tidak ada yang salah dengannya, sama sekali dia tidak bersalah. masa lalu yang membuatku menyebut kata itu. okay.. tak usah pula kita lampirkan kisah mana yang membuatku memaki kala itu. dan taraaaa..... (n_n)

sebenernya banyak kandidat yang bersedia memecahkan da vinci code si saiah tapi entah mengapa ndak percaya juga memberikan access masuk ke taman ini. hingga suatu sore, si abang satu itulah yang saia minta menemukan "kata kunci" yang sempat berhamburan


Jumat, 02 Desember 2011

jujur (terkadang) penting

hari ini aku menunggu seorang teman untuk jujur. setidaknya jujur pada dirinya sendiri...

ini hanya sebuah cerita tentang avatarnya..

percaya tidak percaya, saia adalah seorang manusia yang gemar menarik kesimpulan sendiri terhadapa avatar apa yang sedang orangorang pakai. ehmm seperti sedang menggambarkan emosi mereka

anda boleh saja berbohong dengan segala macam caranya. diperbolehkan. tapi tidak dengan emosi anda yang mengundang kesimpulan dibenak saia.

.. bicara tentang kejujuran yang singgah diminggu kali ini adalah cerita tentang hujan buatan dan awan

.. aku tak bisa mencintainya, ve. ujar awan padaku beberapa senja yang lalu. entah apa yang membuatnya datang padaku dan memperkatakan hal itu. dan kalimat itu ku terima dan ku simpan. bukan untuk berikan kepada hujan buatan atau apa pun itu. uang ada pikiranku hanyalah satu, kenapa harus awan, hujan buatan atau apalah itu? kenapa bersinggungan dengan langit? kenapa tak sekalian kaw sebut dirimu pelangi(ku) (︶︿︶)

lalu apa yang membuatmu datang padaku dan berkata seperti ini? datanglah padanya, bukan padaku. aku tak dapat memberikan respon apa pun padamu, ujarku kala itu. aku hanya ingin jujur pada keadaanku. walau aku tahu, aku masih berusaha untuk jujur pada diriku sendiri. aku tak ingin menjadi manusia yang seperti kaw bilang, ve. si romantis yang sadis namun bersikap manis. dan aku hanya dapat tertawa miris sambil meringis... bukankah itu memang sudah kodrat kaum ?

tapi demi apa kaw jujur padaku? demi rasa bersalahmu? rasa bersalahku? rasa bersalah kita? bagaimana dengannya? apakah kita tak dapat menggunakan rasa bersalah itu untuknya?
tapi sudahlah...
diantara semua kejujuran dan perkataanmu, ada sebuah janji yang kau ucapkan. dan harapku, ini bukan sekedar janji seperti yang kaw katakan pada hujan buatan kala itu. tak usah ucapkan janji itu pada rumah siputku atau dihadapan korneaku. tak usah...
berdirilah dihadapan cermin, dan katakan padanya agar cermin dapat memantulkan hingga ke selsel dalam tubuhmu itu. itu saja.

.. jujur terkadang penting. terkadang tak senikmat rendang :)

Rabu, 30 November 2011

senang itu keputusan, nakmuda :)

hari ini aku berwarna ORANGE, orang'e orange.. 
.. anakmudanya memutuskan bahwa hari  ini adalah hari bahagia. senang itu keputusan..


bangun pagi diiringi sebuah kalimat yang terus menggema digendang telinga yang kecil ini seraya menyanyikan sebuah lagu yang sedang ku gilagilai


disini senang disana senang :)


terkadang aku merindukan masamasa empat bulan lalu, hidup dalam kondisi yang sangatsangat berkecukupan.


mau jalan dan butuh duit... cukup ada biaya dan waktu
mau makan dan butuh duit... cukup ada biaya dan menu
cukup


merindukan hal itu bukan berarti harus bersedih hati
disini senang
disana senang


... dimanamana AKU HARUS senang
doa pagi hari ini menghasilkan sebuah kalimat yang sempat membuatku tersedak 
sometimes God doesnt give what u think u wantnot because u dont deserve it, but because u deserve more !
 yaa terkadang aku heran dengan cara Tuhan bercanda, aku sebut Ia bercanda dengan gaya khasnya. karena jika aku menganggap semua ini serius, beranggapan dengan sisa perpeksionis yang ku punya, maka kiamatlah judulnya.


ya'ahowu !
saia ingin bersenang hari ini dan besok hingga seterusnya :)


untuk hari ini sekian dulu uneguneg saia, karena saia harus bergegas menuju KPP setempat untuk melaporkan apa yang harus dilaporkan


mari bersenangsenang, disini dan disana
mari mengenang, yang ini tapi tak usah yang disana..


hehe... salam secangkir kopi yang diserap anakmuda ini 

Selasa, 29 November 2011

iman biar aman

dua hari yang lalu, hari minggu, bermodalkan tujuhpuluh dua ribu rupiah aku melangkahkan kaki menuju sebuah gedung pertemuan para hedonisme. mall. begitulah aku menyebutnya...

entah mengapa tiap kali pindah kostan selalu berdekatan dengan yang namanya mall. demi apa? biar apa? tapi yasudah... lupakanlah :)

tujuhpuluh dua ribu rupiah itu cukup untuk membeli sebuah buku yang ku mau, seharusnya. tapi dompet saia ternyata masih berkemampuan seorang pelajar. menunggu buku itu diskon. begitulah kenyataannya. alhasil uang itu hanya cukup untuk membeli kebutuhan perut bie dan si adikkesayangan bie yang satu itu. mai luphly brother, mai luphly roommate :)

serenceng kopi instant
sebungkus mie telor
dua bungkus mie instant goreng
dua bungkus mie instant kuah
sebotol sabun cair  *tujuan utamanya hanya ini*
delapan butir telur
sebungkus mentega
sebotol air mineral

total : limapuluh empat ribu rupiah

(* _ *) ..........................  (* _ *)  ..........................  (* _ *)  ..........................  (* _ *)

 tujuhpuluh dua ribu rupiah dikurang limapuluh empat ribu samadengan delapanbelas ribu rupiah

bersemangatlah anakmuda, delapanbelas ribu hingga akhirbulan? setidaknya saia masih punya stock iman yang cukup hingga akhir bulan. dan hal ini saia temukan secara (tidak) sengaja....

selepas membeli beberapa kebutuhan perut itu, maka dengan langkah santai saia menuju toko buku dilantai empat gedung itu. tidak berniat membeli sebuah buku, dikarenakan kondisi keuangan saia yang sedang tiris miris. datang ketempat itu hanya ingin mengutip sebuah kalimat yang bisa memenuhi dahaga saia. hanya itu.

tiba disana... rak pertama yang saia hampiri adalah majalah. dimulai dari majalah hobby, majalah cewek hingga majalah orang tua... demi mencari sebuah kalimat memuaskan dahaga. tapi tak ku temukan.

melangkahkan kaki menuju rak novel fave, melanjutkan halaman terakhir yang ku baca. demi apa? demi penghematan, hehe... toko buku ini sudah seperti perpustakaan buat bie. mengingat halaman terakhir yang bie baca kemudian melanjutkannnya di kunjungan berikutnya. dan buat bie, hal ini menyenangkan :)

menemukan kalimat yang sama dan point yang sama, tapi tak apalah. kalimat itu lebih mengena ketimbang ayatayat emas yang sering mereka berikan untuk bie. namun... sebelum benarbenar keluar dari toko itu bie tergoda membaca sebuah buku dengan cover buku yang menarik. buku nama bayi. oopss... sama sekali tidak sedang mengandung tapi bie lagi pengen tahu apa arti sebenarnya dari nama bie

iman
pemberian Tuhan

see???? rohani bener kan nama saia...

entah kejedok apa si abah sewaktu memberi nama itu

begitu tau artinya langsung esemes si abah.. kenapa aku dikase nama itu? dengan harapan abah menjawabnya dengan serius... tapi apa yang ku dapat? dia menertawai aku.

iman yang ku punya sesuai dengan namaku
atau
nama yang ku punya sesuai dengan imanku

entahlah... yang ku mengerti saat ini adalah berimanlah karena itu aman

.. iman, kata gurusekolah minggu bie manusia itu diselamatkan oleh imannya sendiri
dengan iman yang Tuhan berikan lagi dan lagi, bie nanti bisa jadi pemimpin di mesiiiirrr... aahaayy amieeennn


#klo kya gini kok jadi inget mimpinya si *beep* yak? 




hey dirimu yang diujung pulau, entah benar atau tidak mimpimu itu, saia hanya bisa berkomentar queserasera :)


Senin, 28 November 2011

semangkuk bubur :)

hijau....

katakan saja ini hari berdamai, berdamai dengan mereka.

nasi itu kini sudah menjadi bubur, dan ini membuktikan bahwa saia bukanlah seorang yang pemaaf namun pelupa atau saia ini seorang pelupa namun tidak pemaaf. entahlah... pada kenyataannya, saia sudah melupakan mereka :)

melihat mereka warawiri masih dengan kesibukan yang sama namun dengan emosi yang berbeda. aku tidak antusias lagi.

dengarkan saia, nakmuda... nasi memang sudah menjadi bubur namun masih ada suwiran ayam dan kacang serta kerupuk

nikmati saja emosiku kali ini, logikaku sungguhsungguh tak dapat menerima hal itu.

aku bersumpah, demi makan siang hematku kali ini, aku tidak berniat merusak kesepahaman kalian. aku hanya ini mengingatkan kalian akan tujuan. kita punya kesamaan yaitu menikmati sebuah perjalanan tapi kita mempunyai perbedaan yaitu tujuan :)

mereka boleh sebut aku sampah, kau pun ku izinkan berkata demikian. tapi tidak dengan tujuaanku, aku, anakmuda yang bersemangat ini, bertujuan menyenangkan Tuhanku.

aku tak punya apaapa. kalian semua tahu itu.
sesuatu yang ku punya adalah Tuhanku..
aku tak ingin mengeluarkan sumpahserapahku untukmu atau menyakiti perasaanmu. entahlah.. aku terlalu renta untuk melakukannya. 

nasi sudah menjadi bubur... kini kau lihat, harakiri :)
semangkuk bubur untukmu teman, nikmati saja semua ini dengan suwiran ayam, kacang, kerupuk, kecap dan kaldu. atau mungkin kau akan menambahkannya dengan irisan daun berwarna hijau agar kesalahan ini dapat kalian nikmati bersama.

aku?
tenang saja... sebelum bertemu denganmu dan temantemanmu itu aku masih dapat hidup dengan perjalananku.

kita hanyalah teman tanpa perjalanan yang mempunyai begitu banyak perbedaan :)

suatu hari nanti mungkin kita akan bertemu, dengan atau tanpa semangkuk bubur ditangan kita. tapi jika nanti kau menikmati semangkuk bubur dipagi harimu, ingatkan masa ini. aku, si anakmuda yang bersemangat ini, lebih memilih melakukan dosa yang lebih nikmat ketimbang mencaci atau menghujatmu.

Minggu, 27 November 2011

semangat anak muda :)

... dimulai dari nol ya :)

begitulah kirakira yang terjadi hari ini

"gimana ve, udah sembuh sakit hatinya?" begitulah tanya seorang teman di sebrang pulau sana. sakit hati yang sempat membuat semangatku meracuni selsel dalam darahku dan .... aku pun terjatuh sakit dengan sempurna. terimakasih :)

secara kasat mata, saia adalah sosok yang kuat. itu salah besar. saia bukanlah sosok yang tegar, kuat atau apa pun yang mereka sebut mandiri. saia ini adalah seorang anak perempuan yang terlalu lemah. nyaris tidak bisa mengontrol emosinya.

saia tidak bisa terlalu emosi. itu kenyataannya.

saia tidak bisa menikmati euphoria secara berlebihan. nice... penyakit macam itu? entahlah.

okay... berdasarkan kutuk mahkluk berjubah putih pada tahun kemarin, saia ini terjangkit penyakit depresi. dan penyakit ini memang sudah menjadi trend penduduk ibukota. lagilagi cuman bisa bilang "nice...."

setidaknya saia harus bersyukur menjadi seorang sanmel, begitukah? semangat seorang sanmel, si petakilan yang perfeksioni.... nice. hehehe

hilangnya semangat anakmudanya beberapa waktu yang lalu dikarenakan sebuah sikap dari seorang teman yang saia kenal dalam sebuah keramaian. sikap yang jaaaaaaaaauuuuuuhhh diluar logika saia. dan saia pun tak dapat menerima hal itu. entah berlebihan, entah terlalu berlebihan.... tangan mulai dingin, nafas mulai tak beraturan dan jantung pun berdetak tak bernada. mulai mencari tembok... menahan lidah untuk mengumpat dan menahan jemari untuk mencaci. hasilnya ? tak bertenaga. jatuh sakit dengan sempurna.

tak diizinkan untuk terlalu euphoria
tak dapat menahan emosi

lalu apa yang harus dilakukan oleh anak mudanya ? membawa si tubuh ini berjalan entah kemana setelah dua hari benarbenar seperti mayat hidup. pucat pasi tak beralasan.

dan kau tahu apa pendapat adik saia melihat kejadian ini? "lu abis diputusin ya?", hahaha.... dia benar, aku tak pernah merasakan hal seperti ini lagi sejak ia meninggalkanku begitu saja. walau pun pada akhirnya lelaki itu kembali hadir... tapi beda rasanya.

anakmuda ini pun pernah tak bersemangat, dan kemarin anakmuda ini pun terjangkit virus yang sama dengan bakteri yang berbeda.

tapi tidak dengan hari ini...
hari ini anakmudanya kembali bersemangat setelah datang ke keramaian hedonisme namun beraliran positip, saia, si anakmuda, terimpartasi akan semangat anakmuda lainnya. maafkan tentang sakit hati yang kemarin, positipnya... ternyata saia masih punya hati. tapi tidak dengan melupakannya teman :)

saia tidak berniat untuk melupakan kalimatmu itu, karena saia tidak pernah merasa melakukan sebuah tindakan/sikap yang merugikan anda. sejauh ini... terimakasih sudah mengenal anda tapi jangan harap untuk mengenal saia lebih jauh. kita cukup sekedar kenal. semangaatss :P

Kamis, 24 November 2011

bergelora

aku tak ingin menjadi manusiawi. temanku tahu hal itu. aku ingin terus berjalan tanpa ada kata peduli. aku ingin menjadi aku. bukan kita. setidaknya denganmu.

aku suka memberikan katakata yang indah, hingga membentuk kalimat indah dan berujung pada lekukan senyum diwajahmu. aku suka melakukannya.

tapi tidak diberikan...

aku tak suka diberikan katakata yang indah, hingga membentuk kalimat indah dan berujung pada perubahan dijiwaku menjadi manusiawi. dan aku tak suka melakukannya.

aku suka menikmati deguban jantungku yang semakin tak beraturan, atau mataair yang tibatiba saja berpindah tempat dikelenjar kulitku.

hari ini... tepat hari ketujuh tak menyapamu. atau mungkin lebih tepatnya tak tersapa olehmu. dan aku? aku tak berusaha mencarimu, agar aku tetap menjadi aku, bukan kita. demi apa aku datang dan duduk disampingmu?

kau tahu.. kuning bilang sesatu tentangmu. sesuatu dengan nada yang datar agar tak membuatku bergelombang dan kembali bergelora. tidak sepantasnya aku kembali bergelora padamu.

lalu pada siapa aku pantas bergelora?

entahlah

suatu hari nanti, aku akan bergelora pada manusia yang meminangku melalui ayah dan ibuku. bukan aku yang menyampaikan pada mereka "aku akan menikah" tapi mereka yang akan katakan padaku "nak.. kau akan menikah"

mungkin ini akan menjadi yang terakhir kalinya aku menjalani apa yang mereka mau. entah sudah berapa tahun aku tak mengikuti apa yang mereka mau... sejak 2003 dan sekarang 2011. yaa...  delapan tahun tak mau tahu apa yang mereka mau. tidak sepantasnya seorang anak melakukan itu.


hari ini... bolehkah saia meminta pada Tuhan agar kau ada disana? aku tak memintanya dengan bergelora.

Rabu, 23 November 2011

denganmu

kuning.. kali ini ku sebut engkau dengan warna itu. bukan hitam yang mereka bilang aku berduka. bukan pula merah yang mereka kira aku bergelora. aku sebut engkau kuning... karena aku bersuka denganmu.

aku seperti menghirup harum yang sama bersamamu. seraya menutup mataku dan aku akan ingin menikmatinya lebih dalam lagi. tanyamu juga tawamu... denganmu aku bersuka

aku mencintaimu...
melayang
terbang
... mengambang

aku katakan itu pada angin. ia tak berwarna maka tak bermakna

seharusnya aku katakan itu padamu. tapi tak sepantasnya.

tahukah kau apa benang yang mengikat kita? aku bertanya karena aku tak tahu. atau, bolehkah aku memilihkan warna benang itu untuk kita? aku tak suka benang berwarna merah. aku tak suka bergelora. dan pada akhirnya padam.

kuning..

aku ingin benang itu menyala dan mengingatkan aku agar tak berduka (lagi). denganmu aku berhatihati melangkahkan kakiku...

aku tak ingin terjatuh lagi...

kuning..
berhatihati
tahukah engkau saat aku menghirup harummu dengan kehatihatian yang tersisa? aku berhatihati agar tak menggunakan hatiku. tidak sepantasnya.

aku tak ingin menjadi manusia seutuhnya. setidaknya... tidak denganmu.

kuning...
ingatkan aku...


Selasa, 22 November 2011

sama saja

kita berhenti saja, kataku..


berhenti saja disini sebelum kita benarbenar mendekati satu titik yang tak sama. mari berganti cerita. mari berganti peran. kita tak akan bercinta.


kau buat aku menangkap hal yang negatip... ujarmu. dan aku dengan lugas mengatakan padamu sebuah kenyataan. sengaja. aku sengaja merancang sebuah karakter yang membuatmu menarik kesimpulan sendiri. bukan salahmu dan bukan salahku. aku sengaja.


ingin melihat apa yang orang katakan if i...

jika aku hanyalah seorang pecundang

jika aku hanyalah seorang pemabuk

jika aku hanyalah seorang pemain

aku ingin melihat itu dari mata kalian dan ini berarti termasuk dirimu

dan ingin mendengar hal itu dari mulut mereka sendiri, dan juga dirimi


dan malam itu... aku mendengar pendapatmu, mendengar jelas alasanmu. sama saja.


tak apa... pendapat dan alasanku untuk berhenti dititik ini pun sama saja. kau sama saja, tak ada bedanya :)

mari kita kembali berjalan, tapi kali ini tak usah seiring lagi. kau sama saja, dan kita berbeda.


saia penganut paham cinta itu perpaduan antara perasaan dan logika. cinta itu tak melulu terasa manis. buat saia, cinta itu seperti lidah..


manis


asam


asin


pahit


kecut


lidah itu tak bertulang, elastis. begitu juga dengan cinta, elastis. kau boleh sebut banyak kriteria untukmu. apa pun. tapi jika cinta sudah menyapa, lalu kau mau apa?