Rabu, 05 Desember 2012

tentang jakarta

selamat menjelang siang jakarta..

*sambil bersih-bersih dari sarang laba-laba*

yeay.. akhirnya desember. ada banyak hal yang memaksa bie untuk mengingat segala sesuatunya dibulan desember. ya, bie sedang bersiap-siap untuk mengucapkan rasa terima kasih bie. entahlah, bagi bie berterimakasih tidak pernah membosankan.

baiklah, diawal perjumpaan kita ini akan bie ceritakan tentang apa yang pernah terjadi namun belum sempat bie ceritakan. bagaimana tentang rute yang selalu bie lewati. tentang tempat yang bie sebut surga.

ini namanya fly-over-taman-anggrek.
yupp, setiap hari ini adalah rutinitas bie. setiap hari. bosan? pernah.

gimana biar gak bosan? ehm, bie sediakan kamera ditas bie atau mungkin dengan gadget bie. merekam hal-hal yang biasa bie lewati.

bagi kuli antar-kota seperti bie, jalur ini tampak biasa saja. tapi buat bie, ketika melewati jalur ini, bie merasa ingin teriak: i'm the queen!!!!
oh ya kalau misalnya ketemu bie di-bis menuju kota sebelah itu, bie biasanya mangkal dari depan univ yang dikenal karena tragedi 98. nah jika bis kota datang, bie akan segera mengincara pintu belakang. kenapa? karena bie berharap dapat duduk dibelakang dan dekat jendela. bie senang memandang  kota ini dari ketinggian yang tak seberapa itu. bie tak suka terlalu tinggi.

lebih tepatnya tak mampu menahan mual.

dan pagi ini begitu bersahabat.

kau suka langit? 
bie suka.

hari ini langit tak begitu kelabu. tak juga tersaput debu.

langit biru.
awan putih.
ah, jika kau melihat mereka. ingatlah akan bie. tolong abadikan mereka dan kirim ke bie.

keterbatasan waktu akhirnya membuat bie seperti ini. bie warga jakarta yang tak tahu apa-apa tentang jakarta. oh ya, bie bekerja dikota sebelah. setiap hari bie harus mondar-mandir jakarta - tangerang. ehmm terkadang butuh waktu dan kesabaran yang ekstra. selain butuh dana.

kenapa bie tetap bertahan untuk tinggal di jakarta? karena jakarta rumah bie.
karena jakarta yang selalu membuat bie berkata: aku pulang.

di jakarta yang begitu ramai ini, bie bisa bersembunyi kemana saja. jakarta terlalu padat untuk dijadikan tempat mencari yang terhilang.

apa yang  bie lakukan selama ini jika sedang dijakarta selain makan, tidur dan bengong? ehmm.. bie sudah tak punya waktu yang banyak bertemu gebetan atau tambatan hati. entahlah, sudah tak se-semangat dulu. jika punya waktu luang, bie dapat ditemui di daerah manggarai. kau tak tahu dimana itu? ah tak jauh dari menteng kok. hehe..

disana bie menghabiskan waktu hingga matahari terbenam. yay. setidaknya disana bie dapat menyembunyikan diri dan bermain bersama adik-adik kecil yang lusuh, kumal dan dekil.

kau tahu.. mereka itu lucu-lucu sekali. pertemuan berikutnya bie akan ceritakan tentang mereka lebih banyak. namun dapat melihat kelucuan mereka digambar itu. kakak-adik yang saling membantu. jadi ceritanya waktu itu teman bie lagi ngasi tantangan siapa yang berani tiup balon hingga meletus. jujur saja, jangankan tiup balon, disuruh pegang balon aja bie masih mual. lalu dari sekian banyak anak-anak yang ikut bermain ditaman itu, ada satu anak kecil yang menarik perhatian bie. 

wajahnya tanpa ekspresi. ehmm tidak.. tidak.. tidak... matanya berekspresi. ia begitu antusias menerima tantangan teman bie. dia meminta satu balon dari tangan teman bie. kemudian mengambil posisi yang aman untuk meniup balon tersebut. kami? kami hanya mampu terpana dan menggodanya agar mengurungkan niatnya. lalu kakaknya berdiri dan member semangat untuk adiknya seraya melindungi dahi adiknya agar ketika balon meletus, dahi adiknya tak tersakiti.

ah romantis betul.

jakarta begitu ramah sore itu dan pagi ini.
lalu, bilakah kau tiba dikota ini dan menjemputku?




Senin, 05 November 2012

-- maaf

semangat pagi disiang hari !

fiuh, bie mau pengakuan dosa. ehmm..

kepada siapa pun yang pernah bie umpat tentang pelitnya berbagi waktu. maaf.

jad... beberapa waktu yang lalu bie sempat kesal dengan segelintiran orang yang bie rasa sombong sekali. ehmm, pada akhirnya bie melakukan hal itu.

kesibukan dan membagi perhatian itu membutuhkan tenaga yang super sekali, saudara. dan pada akhirnya... taraaaa aku terjatuh. tepar.

akhir pekan yang lalu, bie menyempatkan diri membumi dengan teman yang sudah lama tak bertemu. ehmm.. let me think. 2 tahun ? weh, hidup disatu kota tapi gak ketemu selama itu? horeluya, dan bie merengek kepada manusia lainnya untuk bisa bertemu?

yeaahh... kadar egoku cukup tinggi, saudara.

dan kemarin, disudut warung kopi waralaba dibilangan selatan, bie dan teman bie mengawali pembicaraan dengan pertanyaan seputaran kehidupan masing-masing. entah siapa yang mencetuskan pertanyaan "ama siapa lu sekarang?" terlebih dahulu. intinya, bie merasa itu pertanyaan yang harus dipertanyakan [?].

ironis.

oke lupakan tentang waktu dan pertanyaan yang miris tersebut. ehmm..ini tentang 24 jam yang sudah ada. mengapa rasanya tak cukup? hingga detik ini, bie punya janji yang belum saya dibayar pada ehmmm... let me think... 5 orang. weh!

untuk urus perpustakaan pun rasanya malas keluar kamar kalau lagi libur. hari minggu cuman bisa dihabiskan dengan istirahat. 

hehe.. maaf untuk anda yang sempat saya umpat. jangankan untuk melanjutkan tulisan yang sudah ditagih, untuk beli makan saja bie bener-bener malas keluar kamar kalau lagi libur. fiuh, begini toh rasanya.

Rabu, 24 Oktober 2012

absurd

percakapan absurd beberapa waktu lalu:

dia: apakabar, bie?
bie: baik, ada apakah?
dia: gpp, cuman udah lama aja gak ngobrol
bie: oOo ok.. ada topik?
dia: ehmm.. belum ada, btw sama siapa kamu sekarang?
bie: maksudnya? sekarang aku lagi sama siapa? lah kamu liat sendiri aku lagi sendirian disini.
dia: bukan, maksud aku.. sekarang kamu lagi sama siapa?
bie: ehmm itu topik kamu? haha, setelah sekian lama tanpa komunikasi...
dia: ok, to the point.. kamu masih sayang sama aku gak?
bie: *kemudian hening *tercekat* *topik macam apa ini?!*

terkadang hidup menyajikan lelucon-lelucon sederhana dari masa lalu. sadar atau tidak sadar, pelakonnya adalah kita sendiri. masa sekarang hanya memutar kembali slide yang pernah merekam peristiwa-peristiwa yang lalu. ini hidup.

ketika percakapan absurd itu terjadi, peristiwa lalu pun diputar kembali oleh studio mini yang ada dikepala ini. me-reka setiap peristiwanya. ada sedikit kegamangan, namun tak apa detik berikutnya hanya terdengar derai tawa: bagaimana bisa..!
ini hidup.

percakapan absurd lainnya adalah yang bie sukai, entah mengapa tercetus hal ini:
percakapan ini terjadi diantara tawar - menawar yang tidak semestinya
oknum: bagi hasil 60 : 40
bie: ndak mau
oknum: 50 : 50
bie: ndak mau
oknum: yasudah, bagi hasil sepantasnya saja.. take it or leave it?
bie: leave it but dont leave me!
oknum: tiba-tiba kepalaku konslet..
bie: *ngakak*
setelah itu yang ada hanya keheningan yang bersembunyi dibalik kulumannya.

percakapan absurd dapat menyebabkan anda kehilangan arah untuk beberapa detik dan menimbulkan efek samping seperti, senyum-senyum sendiri, susah tidur, keringat dingin atau deguban jantung yang tak beraturan.

jika penyakit berlanjut, hubungi mantan.
*eh

Sabtu, 20 Oktober 2012

surat kepada kodok

oik sang kodok!


ehmm.. howdy?
hap.. hap.. hap... sudah sampai mana kau melompat? sudah semakin tinggikah? semoga saja setiap ilalang yang kau lalui, menyampaikan pesan yang dititipkan angin padanya.

ya, aku menitipkan sebuah pesan singkat pada angin beberapa waktu. sudah kah kau menerimanya? ehm, tak usah kau jawab tanyaku sekarang. titipkan saja pada rumput yang bergoyang, biar nanti aku yang bertanya pada rumput yang bergoyang.

oik sang kodok!
beberapa waktu lalu aku menerima kabar tentang dunia dari tempatmu berasal. ehmm planet apa namanya? ah sudahlah, demi apa aku harus memperjelas apa nama planetmu itu. toh imajimu tak setinggi lompatanmu, bukan?

kerap kali aku terheran dengan lompatan-lompatanmu yang ku saksikan dari kejauhan. setiap tolakan yang membawamu ke ketinggian, setiap itu pula aku memohon semesta selalu besertamu.

oik sang kodok!
disurat ini aku hanya ingin bercerita tentang beberapa hal yang tak ingin ku ceritakan secara nyata namun juga bukanlah maya. kau tak mengerti? sudah ku duga. ah tak apa, aku hanya ingin sekedar menyapamu dalam rentetan kata-kata.

oh ya, adalah yang tak begitu ku sukai darimu. kau melupakan tempurungmu. beberapa hari yang lalu aku datang berkunjung ke sana. bukan untuk bertemu denganmu, karena aku tahu kau tak mungkin bertahan didalam sana. aku hanya ingin menikmati masa-masa kau terjebak disana. tidakkah kau ingin singgah barang sebentar, menceritakan beberapa kisah yang pernah kau lalui? aku hanya sekedar bertanya.

oik sang kodok!
melompotlah yang tinggi... melompatlah yang jauh, ceritakan pada dunia tentang semua mimpi yang telah kau genggam. disini, dibawah sini aku masih ingin terus berjalan dan terus berjalan bukan tanpa tujuan. aku tak akrab pada ketinggian, mungkin karena itu kau tak ingin mengakrabkan diri padaku. tak apa, doaku tetap padamu.

hanya saja ada hal yang perlu kau ingat, langit biru dan awan putih bukanlah tujuang yang sebenarnya. setinggi apa pun kau melompat, tetaplah ingat tentang dirimu. kau, sang kodok.


Jumat, 12 Oktober 2012

maka dari itu disebut: hidup.

"gak nyangka, lama gak ngobrol lu jadi berubah banyak gitu..", ujar seorang teman pagi tadi.

setiap orang dapat dipastikan untuk sebuah perubahan, bedanya signifikan atau tidak. itu saja.

bie hanya mampu menanggapi pernyataannya itu dengan senyum yang bie kulum dan disamarkan oleh sarapan pagi. toh ia takkan bisa melihat usaha bie untuk menyamarkan ekspresi ini. bie masih mampu menyamarkan intonasi suara bie agar terdengar menenangkannya. bie kurang suka dengan ekspresi berlebihan. bie suka ketenangan.

"pokoknya kita harus segera bertemu, bie! kamu masih tinggal di harmoni?"
"sudah tidak."
"lalu dimana?"
"ehm tak jauh dari tempat tinggalmu.."
"baiklah kalau begitu kau mau kita bertemu dimana? Citra Land, Central Park atau Taman Anggrek?", semangatnya bertanya melebih semangat bie menyesap secangkir kopi pagi ini.
"bie kurang suka keramaian, biasanya jika akhir pekan tiba.. bie akan pergi ke suatu tempat diluar kota ini atau bertapa didalam kamar."
kali ini ia tertawa mendengar pilihan bie.
"aku tak suka bepergian, apakah ini merupakan undangan untuk turut bertapa dikamarmu?"
haha.. akhirnya kami tertawa bersamaan.

setelah berulangkali membaca apa yang pernah bie tulis disini, bie semakin mengakui. ya, benar.. bie terlalu berubah tapi inilah hidup. panggung sandiwara.

pada dialog tadi pagi, kami masih sempat membahas tentang beberapa kebiasaan yang masih ia ingat. dan benar saja, bie hanya mampu mengulum senyum. sesuatu telah membuat bie memilih menjadi tokoh lain di panggung sandiwara ini.

bie pernah bertanya pada seseorang diluar sana "jika kau mati nanti, kau mau dikenal sebagai apa?"

sebuah pertanyaan yang bie temukan dalam perjalanan hidup ini.

tentang [ke]hidup[an] dan [ke]mati[an].. adalah topik yang selalu menarik buat bie.

seperti semalam yang tetiba saja seorang sepupu yang tak pernah saling bertegur sapa meminta waktu bie untuk mendengarkan keluhannya.

hidup benar-benar disebut hidup jika kau gunakan dengan sebaik-baiknya, pesan alm patua semasa hidup.

yeah, bie masih hidup dibawah bayang-bayang alm.. i dunno why.

beliau pernah berkata, hidup itu bicara tentang bertumbuh. bukan hanya raga, namun juga jiwa. terlepas kau bertuhan atau tidak.
manusia yang punya raga tapi jiwanya mati, ia tak layak disebut hidup. pun ia yang jiwanya hidup namun raganya mati, ia tak layak disebut hidup.

berubah.. yaa bie berubah, namanya juga hidup (n_n)

Kamis, 11 Oktober 2012

menulis surat cinta

bagi bie setiap surat layak dikatakan surat cinta. ya, bie menuliskannya dicinta atau membacanya dengan cinta. baik itu kisah yang tidak atau kisah yang baik.

menulis surat cinta selalu membuat bie serasa berada disebuah tempat yang hening dan membawa bie kembali kepada kenangan. menulis bagian dari pilihan. bie suka menuliskan hal-hal yang baik.

tentang rindu dari pada pilu.

hari ini bie ingin menulis surat cinta yang benar-benar surat dan yang benar-benar cinta. pertanyaannya adalah, dikirim kemana?

bie ingin menulis surat disecarik kertas yang sengaja bie harumkan dengan bola-bola wewanguan. bie rindu menggurat rindu dikertas itu.

untukmu akan banyak bie tuliskan kata 'maaf' dan 'terima kasih'. walau bie tahu, kau takkan pernah menyadarinya. tentang lara yang kukemas lalu ku hamparkan begitu saja dihadapanmu. aku meminta maafmu untuk hal itu.

sisakan aku banyak maaf untuk setiap kesalahan yang ku lakukan tanpa atau tidak kusadari. aku tak ingin menyakitimu. itu saja.

aku meminta maaf untuk setiap keluhan dan lenguhan yang tak bertuan. tentang waktumu yang telah ku rampas dengan tidak semestinya.

aku meminta maaf untuk setiap caci yang ku lanturkan tanpa hati. tentang waktumu yang telah ku habiskan dengan tidak selayaknya.

aku meminta maaf untuk setiap rengekan dan rintihanku dibalik pelukanmu.

aku meminta maaf karena menginginkan hatimu.

Sabtu, 29 September 2012

kepada semesta.

kepada semesta yang begitu menakjubkan,

pagi ini mentari masih terus memaksaku tertatih menuju rutinitas. dan kau? masih saja setia bersamanya aku masih terus bertanya, apakah setia hanya dimiliki oleh dirimu saja?

dan hari pula aku masih ingin bertanya kabar tentang ia yang ada diantaramu. bilakah ia mengirim kabarku pada angin atau pun pada tetesan embun? ah aku hanya ingin memastikan ia baik-baik saja dibelahan bumi sana.

hey, apakah kau mendengar gegap gempita hatiku? ya beribu nada terdengar ketika aku bertanya kabar tentang dirinya. aku masih dengan rasa yang sama dan ia tidak. begitulah.

kepada semesta yang begitu ku cintai,

tak ada yang lebih ku cintai dari dirimu, pun dirinya. aku tak mampu mencintainya melebihi cintaku padamu, dengan begitu kau akan tetap menjaganya. temani ia ketika mendaki dari kaki bukit hingga puncak gunung yang ia tuju. bimbing ia disetiap padang datar hingga padang gurun. aku hanya mampu mengawasinya dari kejauhan dengan penuh harapan. aku ingin ia tahu namun entah demi apa.

hey.. nyaris saja aku melupakan sebuah cerita yang ingin ku bagi denganmu. beberapa hari yang lalu pada akhirnya aku mengulang hari dan bulan kelahiranku. beri aku sebuah pelukan sebagai ucapan darimu. haha..

ah aku tahu, kau tak pernah melupakanku tanpa harus aku ingatkan. terima kasih untuk hari yang sempurna, semesta..

terima kasih untuk ia yang menemaniku diawal usia baruku. terima kasih untuk cerita-ceritanya yang mengunggah tawaku. terima kasih untuk waktunya yang seakan-akan memelukku dengan hangat. pelukannya memastikan bahwa aku tak pernah sendiri.

ah aku tak mampu membendung mataku untuk tak berkaca-kaca.

terima kasih juga untuk tuan lebah yang telah menjadi ucapan terakhir dihariku itu. dengan harapan atau pun tidak, aku masih tidak percaya dengan yang namanya kesengajaan dan kebetulan. 2008.. pada akhirnya aku tahu, kau masih mengingat masa dimana kita saling mengenal? bagiku, mendengarkanmu dan di dengarkan olehmu saja sudah lebih dari cukup.

bagiku ini konyol, bagaimana mungkin ia yang pertama kemudian menjadi yang terakhir untuk sebuah pengucapan. entahlah, nyatanya aku memang menantimu dipukul lima dini hari. jika nanti kita bercakap-cakap kembali, boleh aku memintamu berhenti bertanya tentang hal yang tak mampu aku jawab dengan kebohongan?

kepada semesta yang selalu mendukung,
terima kasih untuk setiap pelukan hangat yang kau kirimkan melalu mentari pagi. terima kasih untuk setiap ketenangan yang kau berikan melalui senja. dan keteduhan yang kau sisipkan diantara rinai hujan.

Rabu, 26 September 2012

apakabar hati yang telah lama tak berpenghuni? ah, mari ku bantu kau membersihkannya. menyeka peluh. menebas debu.

apakabar jemari yang telah lama tak kusentuh? ah, mari ku gengam sejenak. mengalirkan semangat yang sempat padam.

apakabar bibir yang telah lama terkatup? ah, mari ku kecup sesaat. menularkan rasa yang telah lama mati.


Kamis, 20 September 2012

kepada kamu.

taraa.. selamat sore kamu, yang tak lagi membalas pesanku (n_n)

ah, mungkin ia memang mampu mengalihkanmu dariku. tak apa. selamat bersenang-senang bersamanya. suatu hari nanti jika kau tak senang, ada doaku yang menyertaimu agar kau tetap senang.

ehm, dari mana bie mulai pembicaraan ini? aku merindukanmu. itu saja. ya, hanya itu yang ingin bie sampaikan padamu.

cerita lainnya adalah, kemarin ada sebuah berita yang tiba dirumah siput bie. entah itu nyata atau rekayasa. maaf, untuk semuanya.

untuk setiap amarah yang tak bertuan, untuk setiap kalimat yang tak bertuhan.

apakabarmu sesorean ini?
aku merindukanmu sejak matahari terbit hingga terbenam.

diluar sana, mereka masih saja membicarakan pempimpin baru dikota ini. ya, kota dimana aku menginjakkan kakiku.
didalam sini, aku masih saja membicarakan kamu sebagai pemimpin dihidupku. ya, kamu adalah dimana aku akan berhenti.

bilakah pesanmu kembali tiba dihadapanku?
aku rindu menulis puisi. aku rindu kamu.

namun, jika ia yang kau puja lebih merindukanmu.. akan ku beritahu kau sebuah hal. untuk mencintaimu harus menjadi aku.


Rabu, 05 September 2012

tanpa rencana dan lencana. [2]

satu hal yang diperhatikan ketika perjalanan panjang adalah batre gadget anda, jadi pesan bie.. dimana pun dan kapan pun begitu melihat ada aliran listrik maka segeralah charge gadget anda. seriusan, ini penting.

begitu tiba distasiun, bie pun segera mencari teman seperjalanan bie dan teman yang membelikan tiket kereta ini. bersalaman dengan temannya teman, yeah.. kurang lebih kya lagi sesi lebaran. saling bersalam-salaman. but its ok...

dugaan bie kala itu, awkward moment akan segera terjadi detik itu juga.
"wess.. pada mau kemana nih cewek-cewek?", tanya temannya teman saat itu.
jujur saja, ini lebih sulit dari pada pertanyaan spmb.
"ehmm.. kemana kaki melangkah saja", jawab bie. "kemana angin berhembus", ujar teman seperjalanan bie.
"seriusan, mau kemana?", orang tersebut masih mempertanyakan hal yang sama.
fuh, orang ini.. bahkan setan pun tak tahu kemana kami akan pergi, bie hanya bisa menggerutu dalam hati.
"mungkin mau ke bromo.", jawab teman bie sekenanya.
"persiapannya apa saja?", lirik orang itu ke arah ransel kami.
"niat dan nekat", kami masih saja menjawab dengan sebisanya.

untung saja teman seperjalanan bie segera mencari alasan untuk lepas dari pertanyaan-pertanyaan itu. kami pun menuju counter donat terdekat. bukan untuk gaya-gayaan sodara, tapi numpang ngadem dan ngcharge. trip boleh kere, tapi gaya trip dilarang kere... (n_n)

pukul 16.05 WIB
taaraaaa... si ular besi pun membawa kami pergi. adegan pertama yang kami lakukan adalah.. baca peta mudik!
lho? kenapa baru bacanya sekarang? yaa.. biar berasa kya diacara tv kabel gitu deh, kan seru tuh bawa ransel trus sok baca peta. padahal mah di dalam lambung udah bergemuruh karena bingung dan panik.

kota demi kota akan segera kami lewati, kereta ekonomi terisi penuh mulai dari cirebon. sebelumnya sih masih sepi-sepi aja. begitu tengah malam teman seperjalanan bie itu pamit menuju gerbong makan. yaa.. gerbong makan hanya selemparan batu dari tempat kami duduk. tak berapa lama dia datang lagi untuk mengambil chargerannya.
"mau kemana?", tanya bie diantara rasa kantuk"gw digerbong makan, numpang ngcharge"
"oo..", bie pun kembali pulas.
bie suka tidur dikereta ekonomi. berasa kamar sendiri. eh? berantakan cuuu!! banyak orang tidur disana sini, klo mau lewat berasa harus ngindarin ranjau :))

sesekali bie terjaga dan menikmati lampu malam sembari bercengkrama dengan keluarga kecil yang duduk berhadapan dengan bie. keluarga yang unik, kadang menggunakan bahasa sunda dan terkadang bahasa sby-an. indonesianya? yyaaa.. klo ngobrol sama bie aja. selebihnya mereka menggunakan dua bahasa daerah itu. ah, gagal nguping.

sembari menunggu kaki ini menginjakkan kaki dikota malang dan sebagai jaga-jaga klo bie mati ditengah perjalanan, maka bie pun meninggalkan pesan dikotak berlabel "W" dan berwarna hijau itu. meninggalkan dua pesan pada dua orang teman didua negara itu seru, sodarah..sodaraahh..

semisal nih ya bie *amit-amit*  ketiban sial ditengah perjalanan, trus minta tolong sama mereka. yang satu harus urus paspor dulu agar tiba ditkp dan satu harus melintas bentang samudra dan perbedaan waktu. seru kan?
*okeh, sampe sini bie mulai erorrr

ehmm.. kereta tiba dikota malang dengan keterlambatan dua jam. kabar gembira bukan? ah, anggap saja gembira. gembira apa tidak kan keputusan.
*sok bijak.

oh ya, ketika digerbong makan.. kami sempat bercengkrama dengan seorang pendaki gunung atau entah apalah namanya itu dari sebuah komunitas. dan kalian bisa tebak kemana tujuan mereka. sempu. yeaah, sempu sedang diramaikan oleh kehadiran para penakluk. dan orang tersebut termasuk orang yang mengajak kami untuk bergabung ke sempu. dan satu lagi.. orang yang bilang "wew, nekat"

 teman seperjalanan bie saat itu mulai tergoda untuk ikut gabung ke semeru.
'ayoolah kak, kita ke sempu aja'
"ya ayo, asalkan hari minggu gw udah nyampe jekarda. tapi konsekuensinya kita cuman liat gunung tok. gimana?'"kita gak bisa turun berdua aja?"
 "bisa, klo mau mati cepet"


.... lanjut lagi besoookk, mau pulang duulu :*

Selasa, 28 Agustus 2012

tanpa rencana dan lencana. [1]

libur lebaran kemana?, begitulah pertanyaan yang sedang trend beberapa minggu yang lalu.

libur panjang dan tetap berada dikota kau bermukim? cih.. rasanya nista sekali! seperti biasa, bie selalu pusing dengan keramaian rencana sana sini, dan satu lagi... bie bukan orang yang bisa hidup dengan rencana A, B, C dan D . bukan berarti bie tak bisa merencanakan sesuatu, hanya saja bie tak bisa terima jika segala sesuatunya berjalan tidak sesuai rencana. maka dari itu, bie menghindari rencana dengan sebaik mungkin. que sera sera saja..

hingga pada suatu siang, seorang teman yang entah terimbas badai apa mengirimkan pesan: 
"lu libur kemana?"
"belum tau nih, kemana kaki melangkah saja. tergantung berita arus mudik"
"jiaah, jalur gunung ditutup semua"
"ke pantailah"
"bali, mungkin. mau hitchhiking aja, udah indak punya duit tapi pengen jalan"
"bali? wow!"
"kau?"
"tak tau nih, ditinggal pacar pulang kampung
*okeeh.. sampai sini lawan bicara saia pun curhat, jadi dari pada ym bocor mending kita sudahi*

ini adalah awal saia berpikir mau kemana dan dengan siapa.

hitchhiking atau istilah anak gang depan adalah nebeng dengan modal jempol dan tak lupa juga modal nekatnya. beberapa waktu lalu seorang teman pernah bertanya, kenapa bie suka hitchhiking dari pada bayar akomodasi. jawabannya sederhana, bie pecinta gratisan, itu saja.

sebagai seorang pejalan yang mencari nafkah dengan membabubuta dan juga status anak rantau, bie harus semaksimal mungkin menyiasati penghasilan dan pengeluaran bie. bayar kostan aja udah setengah gaji, belum lagi cicilan ini itu.. gimana mau jalan-jalannya? nebeng sana-sini!. xixixi..

dan teman yang tadi pun masih saja bertanya perihal rencana libur ala kadarnya yang akan bie jalani nanti. hingga entah dengan alasan apa, ia menawarkan jasa mencarikan tiket ekonomi matarmaja lebaran jurusan malang. malang? ya.. malang. malang nian nasibmu, nak tak punya tujuan.

"harganya sih 51rb, tapi lu bayarnya 55rb ya buat ongkos beli teh botol."
"wokeh.. sipp!", padahal saat itu bie masih buta mau kemana dan akan apa dikota itu. pergi ya pergi saja. que sera-sera.

ke esokkannya, sang teman pun memberitahukan bahwa tiket sudah bisa diambil dirumah atau kantornya. nah, perut pun makin mules.

tiket udah ada, tujuan belum ada. sempurna.

tapi menurut mereka yang rohani diluar sana, tuhan tak pernah tidur soodaaraahh...! bie pun membaca pesan masuk dari socmed lainnya.

"kak.. ke ujunggenteng yuk"
"kapan?"
"wiken aja, mumpung masih libur kuliah"
"wah..jadwal gw bulan ini padat merayap ciiin, pengen sih hitchhiking ke sana."
"lu libur lebaran kemana?"
"ehmm.. malang kyana. lu?"
"ikuuttt... gw pengen donk ke bromo"
"lah.. tadi katanya pengen ke ujunggenteng, sekarang pengen ke malang. seriusan mau ikut? gw sih udah punya tiket kereta ekonomi ke sana, gw tanya dulu ke temen gw."
akhirnya sang teman yang terimbas entah badai apa namanya itu rela kembali ke stasiun untuk menukar nama yang tertera di tiket dan membeli 1 tiket lagi untuk teman seperjalanan tanpa rencana itu.

nama yang tertera ditiket harus sesuai kartu identitas, dan hal ini sempat memicu emosi para pemudik tau siapa sajalah. bagi bie, pengumuman itu sudah bie dapat dari akhir tahun lalu, masalah dilaksanakan kapan yaa itu bukan urusan bie. lakukan saja apakata pemerintah, ndak suka ya ndak usah pake kereta api. make it simple.

..................................................................................................................................

20 agustus 2012

perjalanan akan dimulai esok hari, dan bie masih belum berkemas. kenapa? karena bie masih belum tau bromo itu disebelah mananya malang. hahaha.. males googling juga, karena kalo sudah googling jadinya malah males pergi. ribet ya bie? memang.

1 jam sebelum hari berganti..
"kak, besok jalan jam berapa? ketemu dimana?"
"jalannya jam 3an, ketemunya jam 1 distasiun senen"
"tapi baliknya gw mau ke bali yaa kak.."

okeh.. mules dengan sempurnalah saia.
kalau dia ke bali, trus demi ape gw hitchhiking sendirian menuju jekarda? perjalanan nebeng tanpa laki-laki aja udah dibilang nekat. apalagi klo cuman gw sendirian? mari menyebut... kampret.

"lah, trus gw ame siapa donk baliknya? bunuh diri namanya klo gw hitchhiking sendirian."
"ya lu ikut ke bali aja.."
"jiisss.. gw emang awalnya mau nyebrang ke bali dari malang, tapi karena lu minta ke bromo jadi dan balik dari bali ke jekardanya udah gw pindahtangankan. hahaha... paraahh"
"bentar, gw cek tiket promo dulu"
"yowes, klo celengan gw masih cukup kita ke bali."

ujung genteng. malang. bromo. dan sekarang bali? yeah.. begitulah.

..................................................................................................................................

21 agustus 2012

jam sudah menunjukkan pukul 12, dan bie? sama sekali belum berkemas. kenapa? malas. hahaha..
jekarda untuk beberapa hari itu teramat sangat nyaman sodaraaahh. tak ada polusi suara yang memekakkan telinga. tapi semua itu dihancurkan dengan langkanya para penjual warteg. dan tibalah waktunya..
"lu jam berapa ke stasiun?"
"ini baru mau siap-siap", beranjak dari pulau kasur dengan gontai.
"wokeh, ketemu di dunkin ya!"
"sipp!"

dan satu lagi..
"kak, aku udah di kuningan."
"heiks? kan gw bilang ketemu jam 1an, lu mah kecepatan. baiklah, gw mandi dulu"

dialog diatas adalah bentuk ketidaksiapan saia akan sebuah perjalanan panjang. tapi tenang dulu, biar saia tampak tidak siap, hati dan iman ini sudah teramat siap..

begitu tiba, stasiun senen sudah dipenuhi oleh para pemudik dan juga para pelancong yang hendak naik gunung. tiap kali bie memasang radar pendengaran ini, mereka selalu menyebut nama satu gunung. sempu.

wew.. jangan-jangan menuju puncak sempu udah pada macet nih, begitulah dugaan bie.

perjalanan menuju malang cukup panjang, dan persiapan bie kala itu hanyalah 2 cup pop mie, sebatang silverqueen, kacang ijo abc, sekaleng coca cola, sebotol nu green tea dan sebuah teh kotak. kenapa bie sebut merk? ah, siapa tau abis ini bie jadi bintang iklannya.

bie sempat bersalaman dengan beberapa temannya teman. nah, ini dia yang menarik dari perjalanan. menambah lingkaran pertemanan. so, bagi mereka yang sering mengatakan bahwa bie hidup di dunia maya saja, mari kita saling berhitung lebih banyak mana teman yang kalian punya?
*maaf bie agak sombong ketika mengetikkan hal ini.

......................... lanjut lagi besok

Senin, 20 Agustus 2012

semangat selagi sempat

semangat berlibur panjang semuanya.

mari mengulang pita rekam satu tahun yang lalu. ya. satu tahun yang lalu, bie ada dipulau sebrang menjadi penghuni rumah seorang diri. seorang diri.

dan sekarang, bie sudah kembali menjadi penghuni ibukota.

apa kesamaan tahun lalu dan tahun sekarang ini?
sebuah pertanyaan yang membuat bie: kowawa.

fuh. kali ini bukanlah bentuk dari keluhan bie tapi cukup terkejut dengan bulan ini. semua kata yang cukup menyakitkan dan sebuah pertanyaan yang mengejutkan datang bersamaan diminggu yang sama.

ah, tuhan ku lihat kau menikmati sekali moment ini?

bie berharap tak menyimpan sebuah pernyataan yang menyakitkan itu, dan bie yakin beliau tidak bermaksud untuk berkata seperti itu namun entah mengapa bie masih ingat kalimat itu dengan benar.

toh ini bukan pertama kalinya bie mendengar kalimat seperti itu?
ah, ternyata bie belum mampu memaafkan tapi bie mampu bersandiwara. seakan-akan kalimat itu tidak menyakitkan. seakan-akan.

dan tak berapa lama seorang dari negeri dongeng bertanya tentang hal yang sama. bie seperti dijebak disebuat persimpangan yang cukup membingungkan.

hal ini, sering kali terjadi. hal yang selalu membuat bie goyah.


sepanjang minggu ini bie seperti sedang berada di episode sebuah drama 'anak yang mencari ayah kandungnya' seraya membawa sebuah potret usang sang ayah ditangan anak nan dekil. bie menyusun informasi demi informasi. kepingan demi kepingan. dan akhirnya menyusunnya. berhasil? tidak. bie belum memulainya, hanya baru saja meraba apa yang tuhan inginkan dari semua ini.

bie masih percaya akan tuhan?
fuh, hingga kini bie masih berperan sebagai musafir tapi mereka panggil bie kafir.

lalu apa benang merah dari semua ini? perihal menulis.

bagi bie, menulis adalah bentuk lain dari 'keterikatan bie akan seseorang'. maka kata 'seseorang' akan bie ubah dengan kata 'sesuatu'. ya akhirnya bie... *gak mau lanjutkan kalimat*

bie yakin suatu hari nanti, akan ada hari bie menertawakan semua yang ada disini. memaki diri sendiri dan bisa saja bie nyaris meludahi diri sendiri. tapi inilah hidup. menjalaninya dengan 'serasa' biasa-biasa saja padahal mah begitu menjijikkan. bie serius lho pas bie, segala penghuni taman ini adalah hal yang menjijikkan jika harus melakukannya dengan jaim yang besar. tapi dibalik itu... awesome!

Rabu, 08 Agustus 2012

hobby baru!

aahh bie ada hobby baru.. melipat origami!

ehmm.. jadi bie beli origami ini udah lama banget. cuman pengen beli atau yaa.. iseng-iseng karena bie suka nempel-nempel kertas warna-warni di dinding kamar bie.

thats why, teman-teman bie sering meledek bie dengan pernyataan: "sonoh ngomong sama tembok!"

buahahahaha..

oh ya, terhitung bulan ini bie pindah kamar. waahh.. bie suka dengan kamar yang sekarang. lebih luas dan ada jendelanya. untuk mereka yang pernah masuk ke kamar bie, mereka langsung bilang.. kamar bie itu bie banget!

maksud?

tahu kamar nobita di komik doraemon tak? ehmm.. begitulah kondisi dan situasi kamar bie. jendela, atap rumah, meja belajar dan tempat tidur bie. ay ay ay... bie suka kamar bie!

dari kamar bie itu bisa lihat keluar rumah tapi yaa rada terhalang dengan atap rumah. lalu hal lain yang bie suka dari kamar bie adalah... DINDINGNYA BEBAS BIE TEMPELIN!!!!

*prokk.. proook.. prook....

bie sudah punya beberapa konsep untuk menghias kamar ini, tapi si adekkusayang sempat komplen. why? dia bilang, ini kamar anak gadis atau ruang kelas anak tk? haha.. tapi bie suka. warna-warni.

nah dikamar itu nanti bie akan ramaikan dengan burung-burung kertas origami hasil lipatan bie. gimana menurutmu?

untuk temboknya.. sebenernya bie pengen ada satu area yang ada peta dunia trus tembok yang dibagian kepala ada bendera indonesia-nya. ah bie pengen kya gitu.

dan bagian yang gak boleh dilupakan dari kamar bie adalah...... RAK BUKU!!!

ah gegara ini bie punya hobby baru buka-buka situs yang menyajikan tentang tata ruang. aahhh.. bie sukaaa!!!

Selasa, 07 Agustus 2012

fuh.

tetiba saja kemarin terpikir untuk pergi bekerja dengan cara berlari.

ya.. berlari dengan kaki kecil ini.

ah apa daya, saia hanyalah wanita asma yang semakin tenggelam dikepulan asap polusi udara yang tak lagi memiliki paru-paru yang baik adanya.

aku ingin berlari dengan sepatu putih yang telah berubah warna menjadi cokelat. aku ingin menari seraya berlari dan berlari seraya menari.

kenyataannya, aku lebih sering bekerja dengan sepeda putihku yang praktis. sesekali aku menuai lirikan bernada cemburu dari orang-orang yang aku jumpai.

"sepedanya cantik nduk!", begitulah salah satu teriakan seorang ibu disuatu sore. dan seketika aku terhenti hanya untuk membalasnya dengan ucapan terima kasih dan juga senyuman.

sepeda putihku yang mereka bilang cantik ini adalah hasil keringatku, dan aku bangga memilikinya. pertama kali mendengar puja-puji mereka terhadapnya, aku cemburu. ah, sepedaku lebih menarik dari pada aku, begitu pikirku.

namun kali ini aku punya pendapat lain, ia cantik karena aku telah memilihnya. hihi..

aku tak pernah pelit untuk meminjamkannya pada siapa pun, namun aku sangat tersinggung ketika seseorang menolaknya. sangat tersinggung.

"kau boleh pakai sepedaku", tawarku padanya
"no thanks..", tolaknya dengan berbahasa asing
"baiklah", ujarku getir. ah, tetiba aku kehilangan rasa menghargaiku pada orang itu. demi apa menggunakan bahasa asing padaku? apakah lidahmu terlampau kaku untuk menggunakan bahasa ibu?

dengan demikian aku tak lagi bersedia terlibat percakapan lebih banyak lagi dengannya. sepeda putih nan praktis bukan hanya temanku dalam mencari nafkah, namun juga pelipur lara.

ah satu tahun lalu, ketika aku tengah lara sendiri.. pertama kali yang ku lakukan adalah membawanya mengitari kelurahan tempatku tinggal. memasuki lorong demi lorong yang sumuk dan seorang teman diluar pulau pun bertanya: apa yang kau cari?. rasa syukur yang mungkin saja tercecer dijalan, ujarku.

hey.. kau masih ingat makhluk itu? ehm, akhirnya aku menemukan alasan mengapa dulu aku begitu antusias mencarinya. ah, tahukah kau ketika aku menemukan alasan itu pertanda aku berhenti mencarinya.

fuh.
lupakanlah.
hari ini aku akan mengitari kota madya setelah selesai mengumpulkan permata. anggap saja ini bentuk lain dari melampiaskan rasa rindu yang semakin menusuk sukma.

Rabu, 01 Agustus 2012

resah

hey.. temani aku berdansa!
yaa.. kali ini aku berdansa dilantai kegelisahan diiringi ketukan-ketukan di depan pintu hati yang memilukan. sesekali terdengar suara pintu hati yang menderit. pertanda betapa jarangnya pintu itu terbuka. mungkin tak pernah lagi tetesan minyak yang melumurinya.

aku terus berdansa hingga diujung gelisah.
dengan gaun hijau muda dan berenda. kau tahu nyanyian apa yang ku lantunkan diantara dansaku? nyanyian sebuah harapan yang memilukan. tentang rasa yang masih aku telantarkan. ada harapan terselip ketika gaun ini ku kenakan. hijau yang membawa kesejukan.

perkenalkan, namaku resah.
aku hanyalah wanita jalan yang bergaun hijau muda dengan gulungan tembakau ditangan. aku tak suka menjadi sama dengan mereka, penjaja cinta yang terus menggunakan topeng seorang teman.

ketika senja mulai tiba, aku berhenti berdansa dan mulai menapaki panggungku. panggung sandiwara. aku menawarkan kesenangan semata. yang aku sendiri tak pernah tahu apa itu arti kesenangan. apakah ketika aku menerima selembar kertas yang dapat meneruskan jalan hidupku ataukah ketika keringat klimaksnya nafsu lelaki yang ada diatas tubuhku ini, itukah yang disebut kesenangan? aku tak pernah tahu.

dan ketika mentari mulai tiba, aku akan bergegas tuk berkemas kembali menggunakan gaun hijau mudaku. aku bersembunyi dibalik topeng kedamaian. pun hal yang tak pernah aku tahu apa arti kata damai, apakah ketika aku mulai terlelap diantara bunga-bunga mimpi atau ketika aku mulai mengulum kepulan asap diantara bibirku? aku tak pernah tahu.

aku lahir, bertumbuh dan hidup dijalanan.
tak pernah mengenal apa yang mereka sebut rumah, yang aku kenal hanyalah sebuah kamar petak dimana panggungku terletak. kau tak perlu berharap dapat mendengar tepukan kebanggaan dari para penontonku atau pun sorak sorai mereka, tak usah. dipanggung itu hanya terdapat suara lenguhan yang bermakna kepuasan seorang lelaki saja.

aku lebih suka bermandikan keringat karena panasnya mentari dari pada bermandikan keringat akan panasnya hati demi jalan yang mereka sebut hidup. aku tak pernah punya pilihan, malah aku tak pernah kenal apa yang mereka sebut pilihan. ya, aku memang wanita bodoh yang sibuk menggulung dan mengulum tembakau.

tak ada yang dapat ku percaya di dunia ini, baik itu hari mau pun hati. baik itu induk semang atau pun pelanggan. aku tak pernah percaya pada kata percaya. maka dari itu mereka memanggilku resah.

mereka resah akan kehadiranku dan aku resah akan kehadiran mereka, mereka namai aku resah.

pagi ini aku kembali berdansa, dan lagi-lagi tak ada jiwa yang menemaniku berdansa. sesekali aku ingin berdansa bersama satu orang manusia. tapi seharusnya aku sadar, manusia itu bukan menginginkan tarianku semata, setelah berdansa mereka akan menyeretku kembaki ke panggung sandiwara. dengan paksa.

aku suka berdansa diujung gang dekat dengan panggungku. kau dapat temui aku bermandikan asap tembakau yang keluar dari bibir kecilku. bibirku tak pernah diam namun juga jarang bersuara. ia hanya mengeluarkan asap-asap tembakau atau sebuah senyum simpul penuh kepalsuan.

subuh tadi, sekembalinya aku dari panggung sandiwara. aku melihat gaun merah tua dibilik etalase toko yang ada di dekat posko. mungkin sebentar lagi aku akan merengek pada induk semangku untuk memberikan sebagian dari keringat yang sudah ku terbitkan malam tadi untuk membeli gaun merah tua itu.