Rabu, 16 September 2009

antara pelangi, aku dan si lebah (part 1)




suatu sore sebelum aku menghampiri pelangi, aku mampir sejenak ke hadapan lebah. Aku terlalu sering melihatnya terbang, entah apa yang sedang ia cari. maka sebelum aku menjadi benarbenar bisu, aku pun bertanya. setidaknya aku ingin menanyakan kabar tentang dirinya. aku tak peduli sudah berapa banyak madu yang ia tuai dan berapa banyak bunga yang ia hampiri. ketika itu aku tak peduli….


aku : sore lebah…
sapaku ketika itu, namun lebah sepertinya lebah terlalu sibuk hingga ia tak menghiraukan sapaanku. seketika aku menjadi bisu. aku melihatnya terbang dan berdialog dengan yang lain namun ia sama sekali tak menjawab sapaanku. baiklah… aku ingin menjadi buta, lirihku saat itu. aku tak ingin melihat lebah terbang lagi disekitarku…

lebah : hai, sore…
ketika aku sudah menjadi bisu dan buta, lebah pun menghampiriku. ia menanyakan perihal yang menurutku tak perlu ditanyakan. namun aku tak ingin melihat lebah terbang kembali, aku pun menjawab pertanyaannya itu dengan ketidaksemangatan yang ku punya.

sore itu, lebah tlah membuat aku menjadi bisu, buta kemudian tuli. aku tak ingin berlarut dengan keadaan itu, tak lama kemudian aku mencari pelangi. yupp, aku bertemu dengan pelangi. pelangi masih ditempat biasa dengan waktu yang biasa.

aku : pelangi…
pelangi : hadir….

pelangi selalu bersemangat, itu yang selalu ku suka ketika melihat pelangi. pelangi slalu menjawab pertanyaan yang ku ajukan. aku senang pelangi melakukannya. dengan pelangi aku lupa bahwa beberapa saat yang lalu aku adalah si bisu, buta dan tuli. dihadapan pelangi aku merasa nyaman menjadi apa pun, tak peduli apakah aku tlah menjadi peri atau hanya sekedar badut biasa.

hingga ketika malam mulai menghampiri, lebah pun datang kembali. aku tak tahu, kali ini lebah datang membawa sisa madunya atau menyisakan racun untukku. saat itu lebah menyengatku… sejenak aku dapat menguasai diriku ini. sengatannya ku jadikan sapaan biasa saja. hingga malam berikutnya pun lebah masih menyengatku, aku tak dapat mencari pelangi sebagai penawarnya.

dikejauhan aku melihat pelangi, inginku sapa. tapi aku teringat lebah. jika saja lebah tahu aku menyapa pelangi entah racun apa yang akan ia berikan lagi. aku melihat pelangi kembali menjadi kelabu, entah apa yang sedang terjadi. adakah sengatan lebah juga mampir ke setiap warnawarnanya ?




..bersambungyaamaupergidulumodeon..

1 komentar:

silly_bonehead mengatakan...

siapa sih Mr.Bee ini? kok kayanya segitu hebatnya sampe lo rela disengat terus2an? kenapa ga sama si Mr.Rainbow aja, yg selalu siap nemenin? ..tp gw jg lakuin hal yg sama sih, biarpun alesannya gw yakin beda banget.. but still, why must you choose suffering over happines??