Jumat, 30 Maret 2012

aku atau kau.. itu saja cukup

kepada lelaki yang memberi rentetan aksara lebih dari dua puluh empat jam yang lalu. terimakasih untuk segala kata yang bermuara pada kata demi kita, namun dengan kesungguhanku.. aku tak pernah mengerti perkara apa yang sedang terjadi.

demi kita.

aku atau kau.. itu saja sudah cukup.

siapa kita yang kau maksud? ruang dan jarakkah? kau menyajikan kalimat ringan itu demi ruang dan jarak? aku tak pernah mengerti perkara apa yang sedang terjadi. ruang dan jarak terlalu sering menyiksaku dan kali ini kau melakukan ini demi ruang dan jarak. terimakasih.

dari sekian banyak kalimatmu, aku suka dengan kalimat :

hidup kita adalah kereta harapan yang bersicepat dengan waktu. aku harus mengejarnya sebelum kita menjadi sesuatu yang kadaluwarsa.

semoga saja kau mengerti kalimat apa yang sudah kau sajikan untukku.

kepada lelaki yang selalu menghiasi dinding diakhir bulanku. suka tidak suka, aku menyukaimu bukan hanya sekedar kata-katamu. suka tidak suka, sebaiknya akhiri saja sesi tak berujung ini. jika kau tak suka, akhiri saja kunjunganmu ke dindingku itu. sederhana saja.

aku suka dengan kalimat manismu, tapi ibuku bilang terlalu mengecap manis akan menjadi penyakit. dan aku tak ingin tersakiti (lagi) dengan imajiku sendiri. demi aku. yaa kali ini aku mengatakannya demi aku..

dulu aku suka menyesap kopi dipagi hari, kau pernah menikmati secangkir kopi? awalnya pahit dan diujungnya akan terasa manis..
berbeda dengan cokelat.. awalnya manis dan diakhiri dengan manis pula, ini akan menjadi candu. tak berujung..

aku tak suka.. aku ingin berujung.

kepada lelaki yang mengerti penantianku disetiap dini hari menunggumu mengejar matahari, memburu cerah hati dan membuatku ditikam sepisau sepi. dan kau sebut ini demi kita?

aku atau kau.. itu saja sudah cukup

aku tak mengerti perkara apa yang sedang terjadi. sengaja tak ku tanyakan hal ini padamu didunia aksara atau didunia suara... aku hanya ingin Ia memberikanmu kesempatan ada dikotaku. menjejak dibumi yang sama... dan tak peduli dimana kau saat itu akan ku tanyakan ini langsung dihadapanmu

semoga kau mengerti... katamu dipenghujung aksara. aku ingin menyamakan pengertianku, dan akan ku samakan itu tepat dihadapanmu bukan sekedar aksara.

Kamis, 22 Maret 2012

selamat menyepi(k)

longwiken.. dan kata "packing" akan menjadi trending topic disemua status. semuanya. takkan ada terkecuali.


dan si saiah... dengan kehancuran mood dalam satu minggu ini membuat saia membatalkan semua perjalanan. im moodybackpacker, sepertinya.


saia terlalu lelah.



aku kurang akrab dengan yang namanya minggu ketiga. disaat banyak teman-teman yang sibuk dengan rencana perjalanan mereka, saia membatalkan semuanya di awal minggu kemarin.

pengen tiup lilin, seruku.

dan bagi mereka, yang tidak mengerti, ini seperti berseru disaat suka. kampiun. moodku hancur tanpa alasan.

menyesakkan.

kurang baiknya mood tidak di dukung dengan lingkungan sekitar yang merengek butuh pendapat saia. dan saia ke jedut omongan si abah dengan sempurna: kalo kau kesal, marah, emosi.. tak perlu orang lain tau.

sempurna......... orang lain tak perlu tahu, dan panggung sandiwara pun kembali dimulai.

kepalaku kantor paling sibuk sedunia, begitulah kira-kira.

disaat lagi tak  ingin mendengarkan keluhan apa pun, satu per satu datanglah manusia yang minta impartasi semangat. kalimat positip. atau apalah.

mau marah? jelas. tapi entah dengan alasan apa.
lalu? yaa.. itu cuman bisa gigit pinsil, melampiaskan tenaga yang berlebihan, masuk kamar.. padamkan lampu dan tiup lilin.

kenapa tiup lilin? hahaha.. mereka kira bie lagi bday. NO!
bie lagi kesel..dan klo kesel gtu rasanya menyesakkan. dari pada susah napas yaa jadinya bie terapi tiup lilin.

cobain deh..

Selasa, 20 Maret 2012

kalimat ajaib

dan lagi-lagi si saiah takjub dengan respon beberapa teman di timeline. si saiah kira pertanyaan "apa statusmu hari ini?", adalah sebuah "sindiran" halus karena si saia cukup bawel mungkin termasuk ke kategori bawel. mungkin. tapi kenyataannya masih banyak orang-orang yang lebih bawel dari si saiah disana.


dan hari ini, saia mendapatkan pesan dari hrd si saiah di beberapa tahun yang lalu sewaktu bekerja di retail. beliau bilang saia dengan kalimat ajaib. heiks? kalimat ajaib? cukup tersanjung.


kalimat ajaib. thank God.


si saiah suka dengan istilah kalimat ajaib, bukan kalimat bijak. itu berarti kalimat yang saia tulis disana tidak bersifat mengajari atau pun menggurui. saia tak tak suka diperlakukan demikian dan saia berusaha untuk tidak memperlakukan manusia lainnya seperti itu.


bukankah ada kalimat berkata untuk mencintai orang lain seperti kita mencintai Tuhan dan diri kita? lalu demi apa si saiah memperlakukan orang lain berbeda dengan memperlakukan diri si saiah sendiri?


semakin lama, saiah semakin menyadari tentang diri saia sendiri. saia seorang pengamat yang harus mendekati objeknya ketimbang dari kejauhan.


banyak hal yang pernah, sedang dan yang akan terjadi nanti. apa yang pernah dan yang sudah terjadi akan berpengaruh pada apa yang akan terjadi nanti, begitu pun sebaliknya. hidup ini seperti sebuah lingkaran.


lingkaran kecil
lingkaran sedang
lingkaran besar
dan aku berada di dalamnya.
aku adalah isi, hidup itu elastis... kau mau hidup itu menjadi sesuatu yang besar, biasa-biasa saja atau yaa kecil?

kau adalah isi, bie!



kalimat yang mereka katakan ajaib, awalnya hanyalah sebuah kalimat biasa. kalimat yang sering saiah jadikan keluhan dan akhirnya menjadi sebuah perenungan. yaa.. sebuah perenungan sederhana, layaknya sebuah puzzle. setiap kalimat saia jadikan seperti satu pecahan yang berbentuk pertanyaan sederhana (yang kata manusia di sebrang sana, pertanyaan berat).


hari minggu kemarin, menyempatkan diri berbalas pesan dengan dua manusia. bicara tentang hidup. entah mengapa topik "hidup" selalu membuat si saia bersemangat. berbeda dengan kedua orang yang sedang berbalas pesan denganku. satu dengan aura negatipnya, dan satu lagi? tanpa aura.. hahaha, dan ini rasanya sama saja seperti bicara dengan tembok.


kalimat ajaib... semoga kalimat itu semakin menjadi perenungan bagi si saiah sendiri setelah apa yang terjadi hari ini.
*deg-degan


*aiissshh Tuhan, mau dibawa kemana lagi? gak re-dial kan yak? (n_n)

Senin, 19 Maret 2012

keledai..

sepertinya kemarin adalah hari terakhir si saiah dapat jadwal jaga si oma. why? oma dipindahin ke rumah sakit diluar jekarda... wew. semakin jauh saudara-saudara

dan kemarin ada hal yang menarik bagi saia. kejadian sederhana saja tapi membuat saia kembali berpikir tentang hidup.

awalnya mamie pesan ke bie agar sabtu malam kemarin bie ndak begadang lagi karena pagi-pagi harus ganti shift sama pelangi (hhhaaa?? apaaahhh pelanggiii??? xixixixi...). soalnya pelangi harus ibadah pagi maka si saiah dont be late..

"baiklah.. baiklah.. baiklah.."
"kamu bangun jam berapa?"
"biasanya aku bangun dua jam sebelum jam masuk, mie.. sejam buat cengak-cengok dulu nyari nyawa,hehe"
"okay.. jam lima berarti kamu udah bangun? gpp tuh? asal kamu jangan tidur jam 1/2 4 lagi.."
"sippp... mie, palingan tidur jam dua, hehehe... gak denk. ini langsung mau tidur aja dari pada tar kebablasan ndak bisa tidur"

dan akhirnya saia terbangun lebih awal dari jam yang seharusnya bangun. manceps.. tapi tak apa toh disana biasanya si saiah lebih enak buat tidur. lama-lama terbiasa tidur dirumah sakit, malahan lebih nyenyak. xixixi..

begitu menjejakkan dikawasan rumah sakit, si saiah langsung menuju rumah duka. lho? hohoho.. entah kenapa bie lebih suka datang ke acara duka dari pada ke acara suka. memaknai hidup dengan cara bie.

minggu pagi.. belum ada tanda-tanda akan ada acara duka. begitulah pengamatan bie. setelah itu bie baru menuju ruangan si oma

minggu kemarin ruangan ini hanya di isi oleh dua pasien saja. oma dan seorang ibu di depan ranjang oma. dan hari ini.. ruangan ini penuh dan lagi-lagi isinya kaum wanita. how can?!

tak berapa lama ruangan ini bukan hanya dipenuhi oleh pasien saja, tapi juga para penjenguk. handai taulan dan beberapa rekan para pasien. dan oma? aaahh.. si oma ini pasien senior diruangan ini, dia sudah kenyang dikunjungi pasien dan saia sudah kenyang melalap bawaan para penjenguk. xixixi..

"klo ada makanan atau kue-kue jangan sungkan, dimakan saja. dilaci juga ada kopi.."
aissshh.. si oma ini walau pun sudah menjadi pesakitan tetap tak sudah-sudah dalam mengingatkan hal ini itu apalagi yang namanya makan. ehmm. beberapa tahun lalu, sekitar tiga atau empat tahun lalu bie pernah nyaris nangis karena dipaksa makan sama si oma. berulang kali bie sudah menolak dengan alasan: tadi udah makan tapi buat dia tetep harus makan..

dan alasan lain bie menolak makan adalah karena si oma maksa bie makan brenebon..hohoho, thank you oma but no pork at all (n_n)

akhirnya bie (terpaksa) makan (lagi) dengan nasi dan telur dadar sambil nahan eneg karena dihadapan bie ada pork dan juga kalelawar. huehuehue... antara nahan eneg dan nahan nangis.

si oma pun masih ingat dengan pola makan bie dan pola hidup bie.

"aku mau mati muda, ma..", kataku kali itu.
"boleh saja, asal tak merepotkan orang lain dan jangan mengeluh ketika ada rasa sakit. nikmati saja sakitmu... itu resikomu"

saat itu aku sedikit gamang. asal tidak merepotkan orang lain, ehmmm... mati pun harus dipersiapkan? mati bukan seperti perjalanan singkat yang sering bie lakukan. perjalanan tanpa rencana.

teringat dengan pola makan yang orang-orang dikostan sudah hapal.
pagi: mie, tauge, cabe rawit, telur, baso.. + secangkir kopi (hal yang wajib)
siang: nasi + ikan mas bakar
sore: secangkir kopi
malam: mie, tauge, cabe rawit, telur, udang
menjelang malam: pudding

.. mereka hapal dan bosan dengan menu saia. dan saia? entah kenapa tak pernah bosan dengan menu itu (hari ini lambung saia yang bosan, *sambil nahan perih dilambung*)

beberapa teman dikostan sempat bertanya, ndak bosan dengan makan yang itu-itu saja? ndak.. aku suka.

dan si adek selalu ngledekin.. cepet kya tar laki lu kak klo menu makannya begitu mulu, asal jangan laki lu dikase menu makan lu... cepet dicerein lu. dan kami pun tertawa bersama.

dan kemarin sore si lambung mulai merajuk, keringat dingin pun dimulai. aarrrghh.. aku tahu apa ini. lambungku terluka lagi. beberapa hari ini aku lupa dengan jam makanku, dan kemarin lagi-lagi makan soto dengan jeruk nipis yang banyak.... taaraaaaaa dua kali jatuh dilubang yang sama. argh!

kesimpulannya: sering kali manusia mempertaruhkan kesehatannya demi uang, dan dikemudian hari manusia mempertauhkan uangnya demi kesehatan. hidup.

Sabtu, 17 Maret 2012

wuuhuuu !!!

lagi dan lagi saudara si saiah mendapat label "punya uang banyak". faktanya? harus berapa kali si saiah bilang.. hidup si saiah ini biasa-biasa saja. tabungan di atm juga teramat sangat mengenaskan selama tiga tahun ini.

wuuhuuu.. !!!

"makanya klo pas longwiken jangan kemana-mana neng biar duitnya awet.."

*tepok jidat

first of all.. harus diluruskan disini, yeaahh... sebuah pembelaan untuk kalangan pribadi, kenyataannya mereka tak peduli. mereka, baik wanita maupun pria, bermental wanita. mereka hanya ingin mendengar apa yang mereka ingin dengar.

mari kita luruskan, dibulan maret ini... sering kali mendapat pertanyaan "wiken kemana?". dan si saia harus berulang kali minta maaf tak bisa menemani atau menerima ajakan kemana pun yang mereka sebutkan.

apakah mereka harus tau kemana saia pergi? i dont think so... but olrait, faktanya si saiah hanya punya hari sabtu untuk menikmati hari kemerdekaan bagi diri saia sendiri. melangkahkan kaki kemana pun si saiah suka, baik itu naik turun buss, keluar masuk gedung ini itu atau menikmati sebuah film di 21 terdekat dan itu dilakukan sendiri. bagi bie hal itu menyenangkan...

dan hari minggunya? setelah bertemu dengan pemilik kehidupan atau bie akan menjaga si oma dirumah sakit. apa mereka peduli akan hal ini? tidak.

wuuhuuu !!!!

yang mereka tahu hanya apa yang bie update dihalaman maia. hanya itu. jika saja mereka bertanya secara personal ke bie, pastinya akan bie jawab. tapi mereka tak pernah bertanya. 

dan lagi... tentang financial.

"lu enak yaa ve, hidup berkecukupan dengan penghasilan lu.."

wtf!
heilooo... si saiah hidup ndak dari gaji tok! *sigh

okay... harus diluruskan kembali, sekarang ini setiap sabtu saia sering kali berkeliling dari satu pasar ke pasar lain untuk shopping. wew.. banyak uang? amien!
si saia keliling untuk melihat selera pasar dan harga pasar... yupp, akhirnya berjualan lagi (n_n)

demi apeu? demikianlah... apa lagi yang bisa saia lakukan ketika akhir pekan? melakukan seperti dugaan kalian? menghabiskan uang? saia belum sekaya itu... walau pun si saiah melakukan trip ke sebuah kota itu ada alasannya. begitu saja.


Jumat, 16 Maret 2012

cerdas itu investasi

..judulnya agak serius ya? aahh sebenernya masih lagi gak pengen serius juga. cuman lagipengen curhat aja.


*ambil posisi

jadi ceritanya beberapa hari yang lalu si saiah ehmm "bersilahturahmi" ke akun seseorang dari masa lalu. ndak maksud apa-apa cuman mau bersilahturahmi saja.. tapi yaa niat baik tak selalu disambut dengan respon yang baik pula.



aku hanya ingin bersilahturahmi dengannya, jeritku pada seseorang. aku takkan lagi merengek-rengek, meminta ini itu.. apa pun.


"dan kau sudah melakukannya?"
"sudah, tapi dia tak memberi respon apa-apa. aku tahu ia disana"
"yasudah.. kau sudah selesaikan bagianmu"



..yaa, sepertinya lelaki itu masih kurang cerdas untuk membedakan niat seseorang atau tindakan saia beberapa waktu lalu adalah ketidakcerdasan saia?


"cerdas itu investasi", ujarnya lagi


tanpa diminta aku menceritakan pertama kali mengenalnya. menceritakan tentang aku dan dia (yang takkan pernah menjadi: kita) secara lugas.

"dia teman cerdas yang sangat menyenangkan..", ujarku getir."dan ia pun bisa menjadi orang lain dengan cerdas pula. dan baginya itu menyenangkan.."



"kau merasa ia telah berubah?"
"sangat.."
"sejak?"
"aku tak pernah tahu.. aku sendiri lupa berapa lama tak lagi terlibat dialog dengannya.."
"sudahlah.. lupakan saja. kesimpulannya, tak usah ulangi lagi. cerdas sikit."



lawan bicaraku kali ini sangat menarik. dia punya investasi yang menarik. sikapnya menanggapi racau kacauku membuatku tersimpul simpul. bukan kali ini saja. sering kali.


cerdas itu investasi, katamu.
cerdas itu daya tarik, dan kau memilikinya, kataku.

Rabu, 14 Maret 2012

kampret!

kali ini saia tidak sedang memaki dan tidak sedang ingin bermeyeh-meyeh maupun berbijak kata. si saiah mau numpang ehmm.. numpang apa yah?
*sok binun

aahh sudahlah, klo mau baca silahkan ndak yaa gpp...

okay.. kali hanya ingin berseru: kampret!

apa pasal?
jadi beberapa hari ini, si saiah sempat muak dengan hal remeh temeh dalam menanggapi komentar "how lucky you are, ve".

sekali... tanggapi dengan senyum
dua kali.. tanggapi dengan ucapan "terima kasih"
tiga kali.. diam (mulai mati gaya)
empat kali... *kampret !!!*

buzz !
"ya?"
"sibuk?"
"not really, why?"
"gpp..tanya aja"
"missing me?", godaku
"begitulah...", jawabnya datar
"mau cerita?"
"tak punya cerita..."
"baiklah.. atau kau ingin memaki?"
"untuk apa?"
"ehmm.. sebuah kepuasan yang sepertinya sedang menyesakkan"
"yaa.. aku ingin memaki kenapa hidupmu begitu beruntung"

kampretttt... kali ini aku yang merasa sesak.

"maki saja, dan nyaris saja aku meminta pada Tuhan untuk menukarnya. menukar semua kau sebut keberuntungan ini ke hidupmu.."
"lihat.. dengan diperlakukan seperti ini pun kau masih bisa berpikir seperti itu."

"lalu kau mau aku berpikir bagaimana? aku tak tahu apa masalahmu, yang aku tahu... untuk bertemu dengan kata beruntung aku harus berteman akrab dengan yang namanya rasa syukur. itu saja"
"dan itu permasalahannya ve, sulit untuk bersyukur.."

"hingga saat ini si saiah pun masih terus belajar untuk terus bersyukur. jika kau lihat aku begitu beruntung... terima kasih Tuhan. tapi tahukah kau.. saat kau berkata seperti itu, aku ingin Ia pertemukan aku dengan seseorang atau pun lebih, pertemukan dengan hal yang bisa membuatku berkata seperti pada diriku sendiri. bukan dengan cara ini"

kampreeett... aku tertawa getir. komentar mereka membuatku kembali merenungkan hidupku sendiri. aku beruntung.

yaa.. aku beruntung dengan saldo tak lebih dari Rp.2000 aku masih makan dan melakukan apa pun yang aku suka.

aku beruntung Tuhan menyediakanmu, manusia yang disebrang pulau, ketika aku benar-benar ingin menarik diri dari kehidupan ini. aku tak berkata manis. aku beruntung...

aku pernah terjatuh dan aku beruntung dengan invisble hand kala itu, dan saat ini yang ku lakukan bukanlah untuk menerima pujian atau komentar yang seakan-akan membanggakan diriku sendiri. aku tak butuh peng-aku-an.

aku beruntung untuk semua hal yang ada padaku. baik dan buruk. itu saja.

Jumat, 09 Maret 2012

sempat itu sebelum terlambat

"tapi mosok gtu ae ndak tahu sih, bie?"
"bukannya ndak tahu tapi lebih baik jika si saiah pura-pura ndak tahu saja.."
"sudah ku duga, kau terlalu cerdas untuk menjadi seorang yang dungu"

"dan aku pun terlalu cerdas untuk dibodohi dengan episode yang sama..", ujarku gamang

"hahaha.. nyaris saja ku kira kau akan mengagungkan dirimu, nak muda"
"aku tak punya apa-apa selain pesan dari ia yang kini telah menjadi penghuni surga"


ia, lelaki yang selalu ku cintai dalam diam. hingga hari keberangkatannya pun ia takkan pernah tahu betapa aku sangat mencintainya. keberangkatan yang tak akan ada lagi jadwal kedatangannya.


terlambat


"apa yang ia pesankan untukmu?"
"dia bilang, aku boleh menjadi dan melakukan apa pun yang ku suka tapi aku harus ingat siapa aku"
"dan kau hidup dari apa katanya?"
"yaa dan aku pun hidup dari keringat dan darahnya... aku bisa apa? aku tahu apa yang orang itu maksudkan untukku, aku mengerti tapi izinkan aku memastiskan "tebakan"ku itu sebelum terlambat."



suatu hari nanti aku ingin kami bersepakat dengan gaya yang memikat, kelak kami akan bertemu di kalimat yang akan membuatmu mengumpat. semoga saja tak terlambat.


"aku ini hanyalah seorang wanita, kartini memang telah membela banyak hak wanita tapi hakikatnya wanita masih harus mengingat yang namanya kewajiban. aku, wanita, wajib menunggu dan berhak menunggu. bagaimana menurutmu?"
"tapi menurutku kalian saling menunggu.."
"kau kurang cermat menyimak kalimatku, teman. aku wanita wajib dan berhak menunggu, ada kata wajib disana. sebuah keharusan yang tersirat, takkah kau dapati disana? hanya wanita yang menunggu, dan baru saja kau bilang kami saling menunggu? jika begitu kami tak berjodoh, aku tak ingin hidup bersama wanita.."

dan kau pun tertawa menyimak kalimatku, begitu pun aku. kau dan aku sama-sama tak pernah mengerti apa yang akan dikatakan logika.
"kau tetap menjadi wanita yang lebih memilih menggunakan logikamu dari pada hatimu, bie"
"dan kau selalu lupa perihal penipu, pencuri dan pembunuh"



tertawa, kita kembali menertawai hidup selagi sempat dan belum terlambat

Kamis, 08 Maret 2012

judul

"trus tar judulnya apa?"


.. selain pertanyaan "apakabar?" ternyata aku juga tak mampu menjawab kalimat tanya yang satu ini.


lima menit, yaa.. jika saja pertanyaan ini berjenis pilihan ganda bukan essay. aku tak ada ide untuk memberi judul, jawabku kala itu.


"katakan apa saja yang ada dibenakmu kali ini"
"aku tak tahu.. aku tak berteman akrab dengan judul, aku hanya mampu memutuskan isi cerita bukan judul dari sebuah cerita"
"bagaimana jika kau mulai berteman akrab dengan judul? coba saja dulu.. pada akhirnya isi cerita akan mengikuti judul to?"


miris.


isi cerita akan mengikuti judul.. aku menelan kalimat itu bulat-bulat. tak bisakah aku membalikkan situasi ini? aku ingin judul mengikuti apa yang dikatakan isi. aku ingin.


"jadi begini.. menurutmu kita ini apa?"
"teman"
"okeh.. judul dari hubungan kita ini adalah teman, begitu?"
"yupp.."
"apakah menurutmu isi hubungan kita ini sudah benar-benar diporsi teman?"
"yupp.."
"see... kau berhasil memberi judul! ayoo beri judul untuk yang lain.."
, tawamu kala itu. kau seperti sedang menyaksikan tikut got yang baru saja masuk ke dalam perangkapmu dengans empurna. siyaalll..



kau menertawakan logikaku yang menguap dari berserakan di udara. logikamu menyublim, bie!, kelakarmu semakin menjadi. dan kita pun tertawa bersama-sama.


"kau tahu.. kali ini aku melihatmu sebagai seorang penipu, kau bukan lagi wanita yang mengusungkan nilai sebuah kejujuran. kemana seorang bie yang (katanya) apa adanya itu?"
"dia sudah mati diawal tahun kemarin.."
"siapa yang membunuhnya?"
"seorang lelaki yang sempat mencuri semua miliknya, kali ini ia datang bukan sebagai seorang pencuri melainkan sebagai seorang pembunuh"
"judul kisahmu adalah matinya seorang penipu yang telah dibunuh seorang pencuri, begitu?"

"hahaha.. kau terlalu lantam untuk memberi judul dikisahku"
"bukan begitu.. aku hanya terlalu cemas kisahmu berakhir seperti kerupuk jengkol. melempem dan hanya meninggalkan bau yang tak sedap."
"sudahlah, jika aku atau dia tak jua berkenan memberi judul untuk episode kali ini.. biar Ilahi yang memberikannya... aku bisa apa. kau bukan bagian dari kisah kami, pun dengan pembunuh residivis itu."




Rabu, 07 Maret 2012

home run

apa yang ada dalam benakmu ketika ku katakan: home run!




pernah melihat pertandingan softball?
beberapa waktu yang lalu bie melintas didaerah senayan, tepatnya di depan sebuah mall terdapat sebuah lapangan hijau. bie pernah beberapa kali menemani keponakan bie berlatih dilapangan itu. menyaksikan mereka berlatih, awalnya membosankan.. namun ada hal yang menarik disana.


sebelum mereka mulai berlatih, awalnya mereka akan melakukan pemanasan terlebih dahulu. kemudian secara bersamaan mereka akan berlatih strategi demi strategi lalu dilanjutkan dengan pertandingan dalam group dan nantinya akan ada pertandingan antar group dan akhirnya menghasilkan: pemenang !


begitu pun dengan hidup...


sore itu, seraya menikmati sepiring somay dan menyesap secangkir kopi instant dari gelas plastik dipinggir jalan.. jauh dari tepi lapangan, sayup-sayup bie mendengar mereka berteriak: home ruuuuuuuuuuunnnnnnnnnnn !!!


ada semangat
ada sukacita
dan jangan lupakan... akan selalu ada yang kecewa


luapan semangat mereka ketika berseru membuat bie berhenti menikmati senja. home run. satu hal yang membuat bie tergelitik kala itu... untuk mendapatkan home run, mereka harus disiplin berlatih, bekerja sama dan strategi. untuk menghasilkan home run ada gerakan yang cukup menarik perhatian bie kala itu. gerakan tangan ketika memukul bola dan tekanan bola hingga akhirnya melambung jauh... home run!


anggap saja kita ada ditengah-tengah lapangan tersebut, bukankah kita pun akan turut larut dalam semangat mereka?



Selasa, 06 Maret 2012

kamuflase

'cak kow googling dulu vitamin apa yang terkandung di buah dukuh'
'ndak tau, why?'
'gegara makan buah dukuh, sakit kali perutku..'
'oOo.. itu sifatnya asam, cak kow netralkan dengan yang bersifat basa'
'dukuh itu manis, tauk..'
'iya tapi sifatnya asam, lambung sudah berlebihan menerima yang bersifat asam. cak kow netralkan dengan buah yang bersifat basa. semangka, pepaya.. air putih pon tak ada rasanya tapi ada yang bersifat asam, basa/ alkali dan juga netral'
'oOo.. baiklah'


sifat dan rasa seperti sebuah kamuflase.


'menurutku semua penulis itu tidak jujur..'
'kenapa?'
'karena apa yang mereka tulis pasti ada yang dikurangi dan ada yang dilebih-lebihkan..'
'bagiku di dunia ini tidak ada yang abadi, tidak ada yang adil dan tidak ada yang namanya kejujuran..'


penampilan pun termasuk kamuflase


'hari ini kow tak buat status?'
'bukan tak buat, tapi belum buat. kenapa?'
'aah kow ini, selalu tanya kenapa! cak kow buatlah biar ada yang ku tertawakan..'
'dan sebelum klen tertawakan status awak, sudah duluan awak menertawakan klen.. status macam itu pon klen tunggu, acem tak ada duit klen beli bacaan yang bermutu'


pun termasuk apa yang 'menurut' kita itu bagus adanya, kamuflase


.. kamuflase, ehmm... aku sempat tak nyaman dengan istilah yang satu ini. seakan-akan orang yang sebut 'kamuflase' di depan hidungku, sebenarnya ingin mengatakan: 'aahh.. kau beralibi! alasan semata!' atau dengan kata lain orang tersebut tak percaya dengan tindakanku kala itu. miris. cukup menyakitkan. tinggalkan saja orang itu. sederhana namun tak berkembang (n_n)


tapi ada disuatu masa aku terlibat pembicaraan dengan seorang teman..
'tros napa tak kow bel dia lagi?'
'aaah malas, apa pulak tros awak dibilang kamuflase..'
'haha..bodo kow, mana tau orang yang bilang kow kamuflase semata itulah yang sedang berkamuflase'


dan aku pun tertawa, kali ini aku sependapat dengannya. maling teriak maling, sepertinya.




salam kamuflase 


     

    (n_n)

Senin, 05 Maret 2012

taraa (n_n)

*menyesap kopi dingin disiang hari


akhirnya postingan pertama ditaman ini. sekian lama... ehmmm harus posting yang bermutu inih ceritanya. *alamat kiamat!


*sebenernya si saiah binun mau posting apa, tiwas salah lag •(⌣_⌣”)•


pineeeliii... aahh cuman bisa bilang kata itu. tiga bulan ndak curhat disini, waah.. wahh.. waah... bisa gitu si saiah hidup tanpa curcol? hohoho... ndak mungkin !!!

sebenernya sih saiah curhat dilapak sebelah, dan sempat menutup taman ini 


(dengan sengaja) dan akhirnya lupa "kata kunci" untuk membukanya. kebiasaan buruk ! (≠ ˘͡︻ ˘͡)

hingga pada suatu sore dibulan februari tahun dua ribu dua belas, taman ini pun dibuka kembali. dan... taraa, tak berapa lama beberapa teman di kota sebelah mengumpulkan puzzle demi puzzle ditaman ini. bagaimana teman-teman, sudahkah kalian menyusun puzzle dengan susunan yang tepat ditempat yang tepat? 
("`▽´)-σ (˘̶̀•ِ•˘̶́ ')

ada pun yang membantu si saiah menemukan "kata kunci" yang sempat berselema'an adalah bang nich. you know what... *aseekk, lagaknya sok english*, si saiah ketemu si abang yang satu itu disebuah "moment kebersamaan" yang manusianya tak satu pun si saiah kenal. modal nekat!

jadi ceritanya sewaktu saia berkelana di kampung sendiri walau pun serasa seperti seorang pendatang, si saiah pun mencari kesibukan dan mencari teman dan akhirnya lupa mencari jodoh. *eaaa, coding kaakaaa

okay.. kembali ke cerita awal bertemunya si abang yang satu ituh. begitu melihat si abang yang satu ituh si saiah hanya berpikir satu : setaaan !!

no..no.. noo... tidak ada yang salah dengannya, sama sekali dia tidak bersalah. masa lalu yang membuatku menyebut kata itu. okay.. tak usah pula kita lampirkan kisah mana yang membuatku memaki kala itu. dan taraaaa..... (n_n)

sebenernya banyak kandidat yang bersedia memecahkan da vinci code si saiah tapi entah mengapa ndak percaya juga memberikan access masuk ke taman ini. hingga suatu sore, si abang satu itulah yang saia minta menemukan "kata kunci" yang sempat berhamburan