Senin, 19 September 2011

kesebelas

hey... hari ketiga kau menghilang tanpa jejak. ada apa? tak suka dengan responku kemarin? lalu apa? apa aku harus meminta maaf padamu? aku hanya sekedar menyampaikan kembali kalimat yang sempat ku kutip dari pembicaraanmu kemarin. sudah berulangkali ku katakan padamu, berhatihatilah bicara padaku dan aku akan berhatihati ketika berbicara padamu.

hey... sudah lupakan saja pertikaian kita itu, terlalu lama seperti ini juga sama sekali tidak menguntungkan setiap pihak. baiklah, akan ku ceritakan padamu suatu hal. tentang kesukaanku sepanjang tahun ini. mengunjungi rumah ibadah untuk "bertemu" Tuhan yang mereka temui. sewaktu bie resign beberapa bulan yang lalu, bie dah berniat mau ke gua maria yang ada disemarang itu. tapi yaa seperti yang kita ketahui, Dia berkehendak lain. bie sering nongkrong di mesjid, mushola, surau, pura, vihara dan juga gereja. mereka bentuknya macammacam. ada yang megah dan ada yang seadanya saja.

hey... aku tahu, kaw akan menertawaiku dengan kesukaanku yang satu ini. Tuhan selalu ku jadikan alasan. tapi kita berdua tahu, kita mati penasaran dengan mauNya. dan aku ingin bertemu dengan Dia secara empat mata, kaw tahu itu.

hey... tahukah kaw apa pendapat lelaki pongah itu tentang keTuhanan yang ku punya? entahlah... semoga saja dia masih berpendapat yang baikbaik saja tentang keTuhanan yang ku punya. baik atau buruk pendapatnya tentangku, lagi pula itu bukan urusankku.

aku bertemu Tuhan di rumah tetangga, tetangga yang mereka bilang ndak berTuhan. miris. yeah... aku kurang begitu respect pada mereka yang hanya sekedar menjadi "tamu" dirumah itu. Tuhan yang ada diotakku itu begitu sempurna. ndak usah bicara gereja jika si pembicara itu sendiri ndak menjadi gereja. ndak usah bicara pelayanan jika si pembicara itu sendiri blum menjadi seorang pelayan. di benak bie, untuk menjadi seorang kristen bukan cuman gereja tiap minggu or baca ayat minimal sehari sekali. bukan. yeah... setidaknya ucapan tuan muda itu membuat bie berusaha mengurangi kejutekan dan keketusan bie. mengurangi keegoisan yang bie punya. menjadi diri sendiri, kaw selalu bilang itu, teman. menjadi manusia yang seutuhnya, menghilangkan ke'aku'an yang ada. apa pun pendapatnya dan pendapat mereka itu bukan bagian bie, yang menjadi bagian dari bie adalah ..............................................


Tidak ada komentar: