Minggu, 22 Februari 2009

dua belas harapanku sepanjang tahun

lonceng gereja tlah menjeritkan suaranya sebelum kita mengingatkannya. kali ini sama seperti tahuntahun sebelumnya, tanpa salju atau kapas putih seperti yang kulihat dari kartu natal yang paman kirimkan padaku. natal tahun ini bukan natal pertamaku diusiaku yang sudah berkepala dua. natal tahun ini adalah natalku yang terbaik dari segala hal yang baik. natal tahun ini adalah natal pertamaku dengan harapanharapanku yang terbaik.

harapan pertamaku sebelum penghujung tahun menghilangkan mukjizat malam natal yaitu semoga Tuhan selalu bersamaku. harapanku yang kedua dan ketiga adalah ayah dan ibuku ada bersamaku disaat malam natal berganti menjadi tahun yang baru.

harapan keempat, kelima dan keenam semoga kakak dan kedua adikku juga ada bersamaku dimalam natal. harapanku yang ketujuh dan kedelapan tahun depan akan lebih baik dari tahun yang akan segera ku lewati dan tahun ini menjadikanku lebih baik untuk mengghadapi tahun yang baru. harapanku yang kesembilan adalah aku masih bisa mendengar kembali lonceng gereja menjeritkan suaranya.

jika saja bayi yang lahir dimalam natal mau menukarkan harapanku yang kesepuluh. jika saja bayi yang lahir dikandang domba itu mau menukarkan harapanku yang kesebelas. jika saja bayi Kudus itu mau mengabulkan sisasisa harapanku menjadi apa yang Ia mau. aku mau menjadi apa yang Ia mau.

lonceng akan berhenti menjerit dan masa akan berganti. kemudian aku akan melafakan satu per satu harapanku setiap bulannya. dua belas harapanku berakhir tepat di jeritan terakhir lonceng gereja itu.

Tidak ada komentar: