Minggu, 22 Februari 2009

(tak seharusnya) menyesal

seharusnya ku sadari ketika mentari masih ada diatas kepala
tepat ditempat yang memang seharusnya
agar aku tak perlu mencaricarinya lagi
agar aku tak usah menyesalinya lagi
ketika panasnya merasuk mendidihkan darah yang mengalir
kemudian menghadirkan peluh

dan seharusnya aku memang menanti hingga kau datang lagi
terduduk aku menantimu di tepi
berharap kau akan datang kembali, jika saja itu terjadi



haruskah ada yang kita sesali
haruskah aku terus mencari
disini aku masih menanti tanpa mentari



tanpa rasa yang pernah ada, aku menanti
tak perlu ada cerita itu, aku terhenti
jika esok mentari ada kembali disini, seharusnya kuhargai
sebelum ia kembali ke tempat yang bernama senja

Tidak ada komentar: