Senin, 14 September 2009

si penulis yang autis

aku adalah si penulis yang autis. apakah untuk menjadi penulis harus menjadi autis ? entahlah....

rasanya ingin tertawa ketika mereka memaki karena tertular keautisanku. jangan salahkan aku jika kau pun kini menjadi autis. menjadi autis itu enak... kenapa ? yaealah, sapa juga yang mau menjadi sesuatu yang ndak enak. kyana ndak ada duech...

keenakan menjadi orang autis adalah bebas melakukan apa saja. nyaris seperti orang gila kah ? yupp... autis dan gila memang beda tipis.

hari ini aku merasa keautisanku kumat. weikss ??? tapi aku mengurungkan niatku untuk melakukan perjalanan seorang autis. kenapa ? karena aku takut, aku takut tak dapat kembali lagi ke titik yang sama....


beberapa hari ini aku tak dapat memejamkan mata, kenapa ? karena sengatan lebah yang sangat menyakitkan. hingga sekarang pun aku tak menemukan sebuah pesan mau pun alasan mengapa lebah menyengatku begitu dalam. lebah itu hanya datang menyengatku saja kemudian terbang kembali....

pagi ini aku tak berani berharap pada apa pun dan siapa pun. energyku nyaris punah. dan itu hanya sementara. kenapa ? karena pelangiku rest in peace...

aku memang pergi meninggalkan pelangi


sudahlah... aku tidak dapat bercerita apaapa tentang pelangi. pelangiku bukan saja abuabu, pelangi sudah mati !

energyku habis sudah...

mr. bee....
terimakasih kepada sengatanmu
terimakasih karena aku masih merasakan sakit
terimakasih karena aku masih merasakan duka

pelangi
tidak ada satu huruf pun yang dapat ku tinggalkan untukmu
berikan salamku kepada warna yang akan menghampirimu nantinya

Tidak ada komentar: