Kamis, 24 November 2011

bergelora

aku tak ingin menjadi manusiawi. temanku tahu hal itu. aku ingin terus berjalan tanpa ada kata peduli. aku ingin menjadi aku. bukan kita. setidaknya denganmu.

aku suka memberikan katakata yang indah, hingga membentuk kalimat indah dan berujung pada lekukan senyum diwajahmu. aku suka melakukannya.

tapi tidak diberikan...

aku tak suka diberikan katakata yang indah, hingga membentuk kalimat indah dan berujung pada perubahan dijiwaku menjadi manusiawi. dan aku tak suka melakukannya.

aku suka menikmati deguban jantungku yang semakin tak beraturan, atau mataair yang tibatiba saja berpindah tempat dikelenjar kulitku.

hari ini... tepat hari ketujuh tak menyapamu. atau mungkin lebih tepatnya tak tersapa olehmu. dan aku? aku tak berusaha mencarimu, agar aku tetap menjadi aku, bukan kita. demi apa aku datang dan duduk disampingmu?

kau tahu.. kuning bilang sesatu tentangmu. sesuatu dengan nada yang datar agar tak membuatku bergelombang dan kembali bergelora. tidak sepantasnya aku kembali bergelora padamu.

lalu pada siapa aku pantas bergelora?

entahlah

suatu hari nanti, aku akan bergelora pada manusia yang meminangku melalui ayah dan ibuku. bukan aku yang menyampaikan pada mereka "aku akan menikah" tapi mereka yang akan katakan padaku "nak.. kau akan menikah"

mungkin ini akan menjadi yang terakhir kalinya aku menjalani apa yang mereka mau. entah sudah berapa tahun aku tak mengikuti apa yang mereka mau... sejak 2003 dan sekarang 2011. yaa...  delapan tahun tak mau tahu apa yang mereka mau. tidak sepantasnya seorang anak melakukan itu.


hari ini... bolehkah saia meminta pada Tuhan agar kau ada disana? aku tak memintanya dengan bergelora.

Tidak ada komentar: