Kamis, 08 Maret 2012

judul

"trus tar judulnya apa?"


.. selain pertanyaan "apakabar?" ternyata aku juga tak mampu menjawab kalimat tanya yang satu ini.


lima menit, yaa.. jika saja pertanyaan ini berjenis pilihan ganda bukan essay. aku tak ada ide untuk memberi judul, jawabku kala itu.


"katakan apa saja yang ada dibenakmu kali ini"
"aku tak tahu.. aku tak berteman akrab dengan judul, aku hanya mampu memutuskan isi cerita bukan judul dari sebuah cerita"
"bagaimana jika kau mulai berteman akrab dengan judul? coba saja dulu.. pada akhirnya isi cerita akan mengikuti judul to?"


miris.


isi cerita akan mengikuti judul.. aku menelan kalimat itu bulat-bulat. tak bisakah aku membalikkan situasi ini? aku ingin judul mengikuti apa yang dikatakan isi. aku ingin.


"jadi begini.. menurutmu kita ini apa?"
"teman"
"okeh.. judul dari hubungan kita ini adalah teman, begitu?"
"yupp.."
"apakah menurutmu isi hubungan kita ini sudah benar-benar diporsi teman?"
"yupp.."
"see... kau berhasil memberi judul! ayoo beri judul untuk yang lain.."
, tawamu kala itu. kau seperti sedang menyaksikan tikut got yang baru saja masuk ke dalam perangkapmu dengans empurna. siyaalll..



kau menertawakan logikaku yang menguap dari berserakan di udara. logikamu menyublim, bie!, kelakarmu semakin menjadi. dan kita pun tertawa bersama-sama.


"kau tahu.. kali ini aku melihatmu sebagai seorang penipu, kau bukan lagi wanita yang mengusungkan nilai sebuah kejujuran. kemana seorang bie yang (katanya) apa adanya itu?"
"dia sudah mati diawal tahun kemarin.."
"siapa yang membunuhnya?"
"seorang lelaki yang sempat mencuri semua miliknya, kali ini ia datang bukan sebagai seorang pencuri melainkan sebagai seorang pembunuh"
"judul kisahmu adalah matinya seorang penipu yang telah dibunuh seorang pencuri, begitu?"

"hahaha.. kau terlalu lantam untuk memberi judul dikisahku"
"bukan begitu.. aku hanya terlalu cemas kisahmu berakhir seperti kerupuk jengkol. melempem dan hanya meninggalkan bau yang tak sedap."
"sudahlah, jika aku atau dia tak jua berkenan memberi judul untuk episode kali ini.. biar Ilahi yang memberikannya... aku bisa apa. kau bukan bagian dari kisah kami, pun dengan pembunuh residivis itu."




Tidak ada komentar: