Rabu, 14 Maret 2012

kampret!

kali ini saia tidak sedang memaki dan tidak sedang ingin bermeyeh-meyeh maupun berbijak kata. si saiah mau numpang ehmm.. numpang apa yah?
*sok binun

aahh sudahlah, klo mau baca silahkan ndak yaa gpp...

okay.. kali hanya ingin berseru: kampret!

apa pasal?
jadi beberapa hari ini, si saiah sempat muak dengan hal remeh temeh dalam menanggapi komentar "how lucky you are, ve".

sekali... tanggapi dengan senyum
dua kali.. tanggapi dengan ucapan "terima kasih"
tiga kali.. diam (mulai mati gaya)
empat kali... *kampret !!!*

buzz !
"ya?"
"sibuk?"
"not really, why?"
"gpp..tanya aja"
"missing me?", godaku
"begitulah...", jawabnya datar
"mau cerita?"
"tak punya cerita..."
"baiklah.. atau kau ingin memaki?"
"untuk apa?"
"ehmm.. sebuah kepuasan yang sepertinya sedang menyesakkan"
"yaa.. aku ingin memaki kenapa hidupmu begitu beruntung"

kampretttt... kali ini aku yang merasa sesak.

"maki saja, dan nyaris saja aku meminta pada Tuhan untuk menukarnya. menukar semua kau sebut keberuntungan ini ke hidupmu.."
"lihat.. dengan diperlakukan seperti ini pun kau masih bisa berpikir seperti itu."

"lalu kau mau aku berpikir bagaimana? aku tak tahu apa masalahmu, yang aku tahu... untuk bertemu dengan kata beruntung aku harus berteman akrab dengan yang namanya rasa syukur. itu saja"
"dan itu permasalahannya ve, sulit untuk bersyukur.."

"hingga saat ini si saiah pun masih terus belajar untuk terus bersyukur. jika kau lihat aku begitu beruntung... terima kasih Tuhan. tapi tahukah kau.. saat kau berkata seperti itu, aku ingin Ia pertemukan aku dengan seseorang atau pun lebih, pertemukan dengan hal yang bisa membuatku berkata seperti pada diriku sendiri. bukan dengan cara ini"

kampreeett... aku tertawa getir. komentar mereka membuatku kembali merenungkan hidupku sendiri. aku beruntung.

yaa.. aku beruntung dengan saldo tak lebih dari Rp.2000 aku masih makan dan melakukan apa pun yang aku suka.

aku beruntung Tuhan menyediakanmu, manusia yang disebrang pulau, ketika aku benar-benar ingin menarik diri dari kehidupan ini. aku tak berkata manis. aku beruntung...

aku pernah terjatuh dan aku beruntung dengan invisble hand kala itu, dan saat ini yang ku lakukan bukanlah untuk menerima pujian atau komentar yang seakan-akan membanggakan diriku sendiri. aku tak butuh peng-aku-an.

aku beruntung untuk semua hal yang ada padaku. baik dan buruk. itu saja.

Tidak ada komentar: