Kamis, 05 April 2012

rumit

"klo tau kemarin merupakan perjalanan melow, kenapa masih dilakukan?"


begitulah tanya teman bie tadi pagi..


pertanyaan yang bagus, anak muda. kenapa bisa masih melakukan hal itu? ehmm.. pertimbangan bie seperti ini.


ini seperti soal hitung-hitungan tapi bukan berarti orang yang perhitungan. jadi ini seperti sebuah soal cerita. ada perkalian , penjumlahan, pengurangan dan pembagian, dan masing-masing dari tiap bilangan ada yang dikurungkan. ini bertujuan yang mana terlebih dahulu dilakukan penghitungan.


rumit


bie mempertimbangkan ini itu dan pada akhirnya bie akan menemukan hasil dari soal cerita tersebut. ada rasa kecewa, senang, lega, sedih atau bahagia. masing-masing sesuai dengan porsinya.


bagi bie sendiri, pertimbangan apa yang membuat bie akhirnya kembali ke kota itu adalah tak lain karena bie ingin mengembalikan kenangan yang pernah bie bawa dari sana agar ketika bie datang kembali ke kota itu, memory bie dapat membuat kenangan yang baru.


hidup itu perjalanan, bukan pelarian... *ketika menulis ini bie jadi teringat pesan yang ada di dinding sebelah*, dan perjalanan bie pun masih panjang. kadang berkelok, lurus, putaran dan terkadang berhenti. kemarin bie putar balik. U-turn!. menapaki kembali jalan yang pernah bie lewati. sesekali bie menatap langit, mengulum rindu..


hidup itu perjalanan dan untuk terus berjalan bie harus menyesuaikan beban apa saja yang bie bawa. jika sudah terlalu berat bie akan kurangi.. dan hal ini yang bie lakukan kemarin. bie tak ingin menyimpannya disana terlalu lama. demi apa? untuk apa?


perjalanan masih panjang, dan bie tak ingin perjalanan ini terseok-seok hanya karena beban yang semestinya bisa ditinggalkan. dan meninggalkan beban itu semestinya di tempatnya kembali. bukan sembarangan. begitulah pertimbangan yang bie lakukan.


rumit


ini bukan tentang melow atau sok kuat, tapi sikap dan nilai dari sebuah episode yang harus bie lewati. itu saja.

Tidak ada komentar: