Sabtu, 20 Oktober 2012

surat kepada kodok

oik sang kodok!


ehmm.. howdy?
hap.. hap.. hap... sudah sampai mana kau melompat? sudah semakin tinggikah? semoga saja setiap ilalang yang kau lalui, menyampaikan pesan yang dititipkan angin padanya.

ya, aku menitipkan sebuah pesan singkat pada angin beberapa waktu. sudah kah kau menerimanya? ehm, tak usah kau jawab tanyaku sekarang. titipkan saja pada rumput yang bergoyang, biar nanti aku yang bertanya pada rumput yang bergoyang.

oik sang kodok!
beberapa waktu lalu aku menerima kabar tentang dunia dari tempatmu berasal. ehmm planet apa namanya? ah sudahlah, demi apa aku harus memperjelas apa nama planetmu itu. toh imajimu tak setinggi lompatanmu, bukan?

kerap kali aku terheran dengan lompatan-lompatanmu yang ku saksikan dari kejauhan. setiap tolakan yang membawamu ke ketinggian, setiap itu pula aku memohon semesta selalu besertamu.

oik sang kodok!
disurat ini aku hanya ingin bercerita tentang beberapa hal yang tak ingin ku ceritakan secara nyata namun juga bukanlah maya. kau tak mengerti? sudah ku duga. ah tak apa, aku hanya ingin sekedar menyapamu dalam rentetan kata-kata.

oh ya, adalah yang tak begitu ku sukai darimu. kau melupakan tempurungmu. beberapa hari yang lalu aku datang berkunjung ke sana. bukan untuk bertemu denganmu, karena aku tahu kau tak mungkin bertahan didalam sana. aku hanya ingin menikmati masa-masa kau terjebak disana. tidakkah kau ingin singgah barang sebentar, menceritakan beberapa kisah yang pernah kau lalui? aku hanya sekedar bertanya.

oik sang kodok!
melompotlah yang tinggi... melompatlah yang jauh, ceritakan pada dunia tentang semua mimpi yang telah kau genggam. disini, dibawah sini aku masih ingin terus berjalan dan terus berjalan bukan tanpa tujuan. aku tak akrab pada ketinggian, mungkin karena itu kau tak ingin mengakrabkan diri padaku. tak apa, doaku tetap padamu.

hanya saja ada hal yang perlu kau ingat, langit biru dan awan putih bukanlah tujuang yang sebenarnya. setinggi apa pun kau melompat, tetaplah ingat tentang dirimu. kau, sang kodok.


Tidak ada komentar: