Selasa, 23 Agustus 2011

kertas kosong

aku meminjam kalimat seorang teman untuk menuliskan secara singkat setelah mengenalmu

aku mencintaimu tanpa tahu mengapa, atau kapan, atau darimana
aku mencintaimu lurus, tanpa macam-macam tanpa kebanggaan;
demikianlah aku mencintaimu karena aku tak tahu cara lainnya

bagaimana, apakah itu cukup?

olrait kita awali cerita dari sebelum aku mengenalmu. bagaimana hidupku?
keuangan.. baikbaik saja ndak ada pengaruh sama sekali
persahabatan.. ehmm, kita mengenalmu secara bersamaan. bukankah begitu ?
keluarga.. kalian tak saling mengenal
karir.. kita pun tak selapak

okay... lalu apa pengaruhnya ? tak usah dijawab saat ini, bukankah begitu ? *melirikmu diantara ketakutanku*

sebelum aku mengenalmu, aku tetaplah aku. bercinta untuk menulis, menulis untuk bercinta. hanya itu.

2007
.. aku ingin menjadi penulis. itu terjadi jauh sebelum mengenalmu. namun suatu ketika aku berhenti menulis. mereka bilang demi mimpi. abah dan patua. aku berhenti menulis demi mereka. dan aku pun melanjutkan hidup dengan bercinta tanpa menulis. miris.

sebelum mengenalmu... kertasku masihlah kosong. bukan tak tahu ingin menulis apa, bukan tak tahu ingin menulis siapa. aku takut *melirik abah dan alm.patua*

aku ingin menulis seseorang.

.. ku mulai dengan "hey jude.." *sambil dengerin lagu itu*

*terdiam selama lebih dari tigapuluhmenit*

tak banyak yang dapat ku ceritakan saat aku belum mengenalmu. bagiku itu sama seperti aku duduk dihalte menunggu untuk engkau lalui sambil bercengkrama dengan pedangang asongan. bersama mereka sama rasanya seperti aku terlibat pembicaraan yang tak seharusnya dijadikan bahan pembicaraan.

desember 2008.. aku masih mengingatnya

yeah.. aku cukup takjub ketika kaw merinci tahun demi tahun. ehmm... apakah kaw mengingatku? itu tanyaku, tapi tanyaku menghilang ditelan angin.

tuliskan tentang empat tahun yang lalu hingga kemarin..

kemarin
2010

2009
2008

2007


oct 2008
.. aku mulai menyukai natal karenamu, apakah kaw tahu? kaw tanya padaku apa pengaruhmu untukku? berikan saja tanganmu, akan ku beri engkau sebuah ucapan selamat. selamat, anda sudah berhasil mendobrak pintu hati saia ! memaksa masuk atau terpaksa masuk ke dalam ruang ini. entahlah

aku tak suka natal... tapi tahukah kaw, aku mulai menyukai natal. karenamu.
aku tak suka berbagi cerita pada yang lain... termasuk anda, tapi entah mengapa aku mulai berbagi denganmu
mengingatmu menyesakkan dadaku, menyebut namamu memberi asam lebih pada lambungku.... ini perasaanku saat ini *memaki diri sendiri*

setidaknya... saia mulai menulis. menulis tentang anda.

aku rindu menyanyikan lagu yang sama ditempat yang berbeda. dan aku melakukan itu hanya denganmu... aku tak pernah tahu siapa aku diruangmu, dan memang aku tak pernah menanyakannya. yang aku tahu, aku mencintaimu... itu saja

hey... tau ndak, kalimatmu itu selalu nyelekit sadis. aku masih ingat kenapa aku bisa ampe double job, sedangkan si emaak disana udah mencakmencak takut saia ngdrop. itu karena komentar anda... "dari pada dikostan ngabisin waktu, yaa mending kamu cari kegiatan apa gtu". masih ingat dengan komentar inikah, tuan?

kaw pikir anakkostan itu hidupnya nganggur gak jelas kan? tapi setidaknya mengenalmu membuatku menggunakan waktuku dengan sebaikbaiknya. kerja - pelayanan - sidejob.. ku lakukan tanpa kaw tahu betapa terbatasnya kekuatan yang ku punya :)

2009
.. ku perkenalkan pelangi kehadapanmu. *sigh*
aku mencintai lelaki ini... sebagai kakakku. ketakutanku padamu membuatku bersembunyi dibalik pelangi. tempatku bertanya tentang Tuhan. bagiku pelangi adalah seorang kakak yang bisa seenaknya ku bilang "apa..?" dengan mata membulat dan mengadukannya ke mamie. dia pelangi yang kini sudah menemukan warna lain dihidupnya. aku turut bahagia :)

satu lagi.. pelangi meminjamkan dirinya menggantikanmu untuk ku tulis disini sebelum ia belum ada yang memiliki. sebagai gantinya, aku memberikan sebuah kado ala kadarnya, dan aku suka ia menyukai pemberianku.

sedangkan ditahun ini... aku tak melihatmu ada. entah kemana. yang aku ingat... sept 2009 anda benarbenar tak ada. bukankah begitu, tuan ?

2010
... terjatuh
aku terjatuh dengan kesadaranku. aku mencari yang sepertimu, mencari hingga aku melangkah terlalu jauh. dan aku tak bisa kembali ke titik dimana aku bisa bertemu denganmu. terima kasih. merekareka apakah si A atau si B atau mungkin si C yang bisa menjadi kamu, tapi semua itu membuatku terjatuh.

... 2011, kemarin
aku memberanikan diri bertanya padamu. tahukah kaw arti dari pertanyaan itu? tapi aku mengurungkan niatku... masih jelas diingatanku pembicaraan desember 2008 dan september 2009, "itu tak mungkin vera.. " katamu dengan jelas :)

aku masih mengingatnya dalam diam , teman...

akan ku kutip sebuah kalimat dari buku yang pernah ku baca untukmu..

sekarang, saat ini saja, untuk beberapa detik saja, aku ingin bersikap egois. aku ingin melupakan semua orang, mengabaikan dunia, dan melupakan asal usul latar belakangku. tanpa beban, tuntutan, ataupun harapan, aku ingin mengaku. aku mencintaimu...

... kini kertasku kosong. dan aku membutuhkanmu untuk ku tuliskan disana, would you ?
*muke ngarep*

Tidak ada komentar: