Kamis, 01 September 2011

kedua

hey... kau masih saja tak membalas pesanku. mari kita berhenti saling menyakiti. xixixi... karena aku tahu, engkaulah pemenangnya. yeah... kau bilang aku si wanita kesepian yang tak suka keramaian dan juga kesunyian. karena keanehanku itu makanya hanya kau yang bertahan dan betah menjadi pelarianku. kau tahu kapan pertama kita bertemu? ketika hari burung. ahaay... romantisnya hukuman itu. dan saat itu kita masih belum tergoda untuk saling menggoda. masingmasing dari kita sibuk memperhatikan kelakukan manusiamanusia normal itu. dan setahun kemudian dihari burung pula kita bertemu lagi, hahaha... lagilagi aku tak peduli padamu. aku sibuk menanti kado istimewa dari si george benson. kau pun bilang aku bodoh. memang. pada kenyataannya dia melewatkan hari bersejarah itu. dan lagilagi aku melampiaskannya padamu. untuk itulah gunanya teman, bukankah begitu?

hey... aku masih belum bisa membayangkan jika kau semakin sulit dihubungi. pada siapa lagi aku akan mengadu tentang malam? kau tahu, lelaki yang satu itu terlalu pongah. aku tak sanggup mengikuti kepongahannya itu. setidaknya balas sekali saja pesanku. pesanku pada dindingmu. pesanku pada bebekmu. pesanku pada angin.

hey.. aku masih menyediakan banyak malam untuk mendengarkan ceritamu tentang wanitawanita pirang disana. dan aku yakin kau tak selera dengan manusia macam itu. atau kau hanya selera padaku? hahaha... jangan dimasukkan ke dalam hati, aku hanya berseloroh tak berselera padamu.

hey.. aku juga masih punya banyak kegalauan yang akan ku bagi padamu tanpa candu yang perlu ku takuti seperti ketakutanku akan rasa candu pada lelaki itu. yeaah... kesamaan dari kita adalah ketakutan ketika rasa candu itu datang. mari kita samasama memaki kebodohan kita :))

hey.. aku merindu, sungguh ! merindu saat kau mencariku. merindu saat kau bertanya padaku "kenapa masih ndak isa tidur?" atau "mati lampu lagikah?". yeaahh... wanita segarang aku tak berani akan gelap dan halilintar. lagilagi.. aku belum menemukan manusia yang bisa ku pegang untuk menghadapi phobiaku itu.

hey.. temani aku menangis. temani aku memaki. temani aku menjadi diriku. kau tahu... siang tadi aku teringat ketika pertama kalinya datang ke tempat ini. kali pertama tanpa pemberitahuan yang ku tujukan untukmu. dan kali ini pun begitu. ada ditempat ini tanpa kau tahu sejak kapan dan alasannya. kau benar.. kau berlaku benar. aku payah.

Tidak ada komentar: