Selasa, 22 November 2011

sama saja

kita berhenti saja, kataku..


berhenti saja disini sebelum kita benarbenar mendekati satu titik yang tak sama. mari berganti cerita. mari berganti peran. kita tak akan bercinta.


kau buat aku menangkap hal yang negatip... ujarmu. dan aku dengan lugas mengatakan padamu sebuah kenyataan. sengaja. aku sengaja merancang sebuah karakter yang membuatmu menarik kesimpulan sendiri. bukan salahmu dan bukan salahku. aku sengaja.


ingin melihat apa yang orang katakan if i...

jika aku hanyalah seorang pecundang

jika aku hanyalah seorang pemabuk

jika aku hanyalah seorang pemain

aku ingin melihat itu dari mata kalian dan ini berarti termasuk dirimu

dan ingin mendengar hal itu dari mulut mereka sendiri, dan juga dirimi


dan malam itu... aku mendengar pendapatmu, mendengar jelas alasanmu. sama saja.


tak apa... pendapat dan alasanku untuk berhenti dititik ini pun sama saja. kau sama saja, tak ada bedanya :)

mari kita kembali berjalan, tapi kali ini tak usah seiring lagi. kau sama saja, dan kita berbeda.


saia penganut paham cinta itu perpaduan antara perasaan dan logika. cinta itu tak melulu terasa manis. buat saia, cinta itu seperti lidah..


manis


asam


asin


pahit


kecut


lidah itu tak bertulang, elastis. begitu juga dengan cinta, elastis. kau boleh sebut banyak kriteria untukmu. apa pun. tapi jika cinta sudah menyapa, lalu kau mau apa?

Tidak ada komentar: