Senin, 19 Maret 2012

keledai..

sepertinya kemarin adalah hari terakhir si saiah dapat jadwal jaga si oma. why? oma dipindahin ke rumah sakit diluar jekarda... wew. semakin jauh saudara-saudara

dan kemarin ada hal yang menarik bagi saia. kejadian sederhana saja tapi membuat saia kembali berpikir tentang hidup.

awalnya mamie pesan ke bie agar sabtu malam kemarin bie ndak begadang lagi karena pagi-pagi harus ganti shift sama pelangi (hhhaaa?? apaaahhh pelanggiii??? xixixixi...). soalnya pelangi harus ibadah pagi maka si saiah dont be late..

"baiklah.. baiklah.. baiklah.."
"kamu bangun jam berapa?"
"biasanya aku bangun dua jam sebelum jam masuk, mie.. sejam buat cengak-cengok dulu nyari nyawa,hehe"
"okay.. jam lima berarti kamu udah bangun? gpp tuh? asal kamu jangan tidur jam 1/2 4 lagi.."
"sippp... mie, palingan tidur jam dua, hehehe... gak denk. ini langsung mau tidur aja dari pada tar kebablasan ndak bisa tidur"

dan akhirnya saia terbangun lebih awal dari jam yang seharusnya bangun. manceps.. tapi tak apa toh disana biasanya si saiah lebih enak buat tidur. lama-lama terbiasa tidur dirumah sakit, malahan lebih nyenyak. xixixi..

begitu menjejakkan dikawasan rumah sakit, si saiah langsung menuju rumah duka. lho? hohoho.. entah kenapa bie lebih suka datang ke acara duka dari pada ke acara suka. memaknai hidup dengan cara bie.

minggu pagi.. belum ada tanda-tanda akan ada acara duka. begitulah pengamatan bie. setelah itu bie baru menuju ruangan si oma

minggu kemarin ruangan ini hanya di isi oleh dua pasien saja. oma dan seorang ibu di depan ranjang oma. dan hari ini.. ruangan ini penuh dan lagi-lagi isinya kaum wanita. how can?!

tak berapa lama ruangan ini bukan hanya dipenuhi oleh pasien saja, tapi juga para penjenguk. handai taulan dan beberapa rekan para pasien. dan oma? aaahh.. si oma ini pasien senior diruangan ini, dia sudah kenyang dikunjungi pasien dan saia sudah kenyang melalap bawaan para penjenguk. xixixi..

"klo ada makanan atau kue-kue jangan sungkan, dimakan saja. dilaci juga ada kopi.."
aissshh.. si oma ini walau pun sudah menjadi pesakitan tetap tak sudah-sudah dalam mengingatkan hal ini itu apalagi yang namanya makan. ehmm. beberapa tahun lalu, sekitar tiga atau empat tahun lalu bie pernah nyaris nangis karena dipaksa makan sama si oma. berulang kali bie sudah menolak dengan alasan: tadi udah makan tapi buat dia tetep harus makan..

dan alasan lain bie menolak makan adalah karena si oma maksa bie makan brenebon..hohoho, thank you oma but no pork at all (n_n)

akhirnya bie (terpaksa) makan (lagi) dengan nasi dan telur dadar sambil nahan eneg karena dihadapan bie ada pork dan juga kalelawar. huehuehue... antara nahan eneg dan nahan nangis.

si oma pun masih ingat dengan pola makan bie dan pola hidup bie.

"aku mau mati muda, ma..", kataku kali itu.
"boleh saja, asal tak merepotkan orang lain dan jangan mengeluh ketika ada rasa sakit. nikmati saja sakitmu... itu resikomu"

saat itu aku sedikit gamang. asal tidak merepotkan orang lain, ehmmm... mati pun harus dipersiapkan? mati bukan seperti perjalanan singkat yang sering bie lakukan. perjalanan tanpa rencana.

teringat dengan pola makan yang orang-orang dikostan sudah hapal.
pagi: mie, tauge, cabe rawit, telur, baso.. + secangkir kopi (hal yang wajib)
siang: nasi + ikan mas bakar
sore: secangkir kopi
malam: mie, tauge, cabe rawit, telur, udang
menjelang malam: pudding

.. mereka hapal dan bosan dengan menu saia. dan saia? entah kenapa tak pernah bosan dengan menu itu (hari ini lambung saia yang bosan, *sambil nahan perih dilambung*)

beberapa teman dikostan sempat bertanya, ndak bosan dengan makan yang itu-itu saja? ndak.. aku suka.

dan si adek selalu ngledekin.. cepet kya tar laki lu kak klo menu makannya begitu mulu, asal jangan laki lu dikase menu makan lu... cepet dicerein lu. dan kami pun tertawa bersama.

dan kemarin sore si lambung mulai merajuk, keringat dingin pun dimulai. aarrrghh.. aku tahu apa ini. lambungku terluka lagi. beberapa hari ini aku lupa dengan jam makanku, dan kemarin lagi-lagi makan soto dengan jeruk nipis yang banyak.... taaraaaaaa dua kali jatuh dilubang yang sama. argh!

kesimpulannya: sering kali manusia mempertaruhkan kesehatannya demi uang, dan dikemudian hari manusia mempertauhkan uangnya demi kesehatan. hidup.

Tidak ada komentar: