Senin, 23 April 2012

napak tilas

*mari rehat sejenak dari kepenatan yang menyesakkan ini..




.. akhirnya bisa kembali ke kota itu dengan tujuan yang sebenarnya: napak tilas ketika di zaman putih abu-abu.


awalnya masih bimbang antar jadi pergi atau tidak, tapi yaa itu lagi.. kalau ndak jadi pergi lalu kapan lagi? sempat panic karena jumat pagi majikan bilang bie lembur disabtu. heiks? lalu bagaimana dengan janji? ehmm.. bie yang type manusia yang suka umbar janjian, haha sempet kesel sendiri sih begitu ingat janji sama ini itu. maka dari itu bukannya bie sok sibuk tapi ya begitulah.. bie selalu jawab: bie tak tahu besok akan hidup dimana. tiwas bie pernah bikin janji pada seseorang dikehidupan masa lalu..
*tsaaahh.. jitak kepala sendiri



akhirnya sabtu siang di pastikan bie berangkat ke kota sebelah hanya untuk menapak tilas. sembilan tahun yang lalu..


hey..  bie pernah janji kan ya akan datang ke sini sembilan tahun yang lalu? lihat.. kali ini menggenapi janji bie. lalu dimana kalian yang pernah berikrar bersama bie? kalian ku maafkan karena sibuk dengan keluarga masing-masing.. tapi bukankah masih ada "manusia" yang  berstatus sama dengan bie?

tapi yasudahlah.. masing-masing dari kita masih sibuk untuk menggapai mimpi yang kita mau. toh jika kita memang benar-benar ingin bertemu, kita masih berada dikota yang sama. demi mimpi, masing-masing dari kita. kita?
*tsaaahh.. gw aja kaleee, lu gak :p



bie kembali ke kota itu dan bermalam dirumah seorang teman. awal keberangkatan ke kota itu disertai dengan sebuah perkara yang sempat membuat bie ingin menertawai diri sendiri. bie dan teman bie itu janjian distasiun senen, walau kostan kami berdekatan tapi bie pikir akan lebih hemat waktu jika kami bertemu disana saja. dia harus nguli terlebih dahulu..


begitu dia bilang: im ready dan bie pun ready maka kami sama-sama beranjak dari peraduan kami masing-masing. tiba distasiun ternyata kereta api meninggalkan kami tepat dihadapan kami. yaaa... kami menyaksikan gerbong itu melaju meninggalkan kami. kami pun tertawa bersama-sama.. rasanya sama kya ditinggal jodoh yaa, gurau kami bersamaan.


waktu tempuh menuju kota itu kurleb dua jam, dan dihabiskan dengan sesi laporan. yaa manusia yang satu ini agak aneh, for your information.. dia bertanya banyak hal tentang lelakinya atau pacarnya atau apalah itu. laahh yang pacaran siapa yang lebih tahu siapa.. ckckckck..


tapi inilah pertemanan kami, pertemanan yang aneh.. pacarnya dan adeknya sudah seperti pacar bie dan adek bie..
*lol


tiba dikota itu dengan sisa hujan dimalam minggu.. aahh malam minggu dikota ini. bukan hanya mengenang zaman putih abu-abu, tapi juga mengenang banyak kisah. termasuk tentang keluarga cemara..

bie menyebut keluarga bie itu keluarga cemara, kami hanyalah keluarga sederhana yang benar-benar sederhana. dari sekian banyak tahun yang pernah bie lalui, bie ada dikota ini selama tiga tahun dan selama itu pula bie akhirnya bisa hidup seatap bersama keluarga secara lengkap. abah, emaak, abang, bie dan kedua adik bie...

dikota ini...



dan sepanjang malam kami habiskan dengan saling menceritakan masa lalu dirumah nendes.   perihal nendes dan eia pun termasuk hal yang unik..


bie - eia - nendes
nendes itu anak 1.3, bie anak 1.4 dan eia itu anak 1.9.... dulu kami itu bukanlah teman dekat. ehmm mungkin lebih dari sekedar kenal, tapi waktu yang menyatukan kami
*tsaaaahh..


nendes dan eia adalah dua murid yang cerdas, mereka berdua ini anak ipa dan bie sendiri yang anak ips. lucunya pas lagi cerita tentang zaman putih abu-abu, tingkat kecerdasan si nendes ndak bisa mengulang atau mengingat kembali apa-apa yang pernah terjadi di masa itu. begitu pun nama beberapa teman kami dimasa itu. klo eia masih ingat beberapa teman sekelasnya. dan bie? ini yang membuat mereka takjub, begitu pun dengan bie yang takjub sorangan.... bie mengingat nama, kelas, warna tas dan kebiasaan mereka dan nama-nama yang mereka sebutkan.


oh ya.. bie sempat menikmati kembali semangkuk bakso yang biasa bie nikmati dimasa itu. dulu rasanya tiap kali disuguhkan sajian itu rasanya mahal sekali, namun kemarin rasa dari bakso itu sudah memudar. tak senikmat kala itu..


aahh mungkin minggu ini bie akan napak tilas dizaman merah putih. tak butuh waktu lama jika ingin ke tempat itu karena bie masih dikota yang sama dengan sekarang ini. hanya saja bie tak menyimpan sedikit pun nama teman-teman bie dimasa itu.


di era merah putih bie hanyalah seorang anak yang sibuk dengan dunianya sendiri. bie masuk selalu terlambat, bie ndak pernah bicara dengan siapa pun selain guru...


blasss.. bie ndak punya ingatan dan teman dimasa itu.. mungkin bie ke sana hanya sekedar duduk dan memutar slide memory. replay.
 

Tidak ada komentar: