Jumat, 22 Juni 2012

bahasa

pagi ini bie datang tepat waktu.. dan itu sesuatu sekali, hehe. dan pagi ini si adikkusayang sudah mulai pulih kembali, setelah dua minggu hanya bisa berbaring dikamar. ayoo cepat kembali bekerja adikkusayang, pundi-pundi pencarianku sudah mulai kosong iniii!!!

dan bagi ini ada hal yang menarik dari sebuah percakapan kecil antara majikan bie dan anaknya:

anak majikan: dad, kebajikan itu apa?
majikan: *cukup lama hening, kemudian menjelaskan kalimat yang rumit untuk dicerna*
anak majikan: maksudnya?
bie: itu kebijakan pak, klo kebajikan itu sebuah tindakan yang benar adanya. semisal, pahlawan kebajikan. artinya pahlawan yang membela kebenaran.. begitu
majikan: *hening lagi* nah, kalau bahasa indonesia jangan tanya daddy. gak gitu ngerti..
anak majikan: trus aku tanya siapa dong?
majikan: tanya sama Tuhan aja..
bie: *ngakak*

seketika bie teringat pada banyak orang diluar sana yang gemar menggunakan bahasa asing. entah demi apa. bie lebih menghargai seseorang yang menggunakan bahasa daerahnya dari pada menggunakan bahasa asing dari negeri antahberantah.

oh ya.. bie pernah bie mati rasa pada seorang pangeran dikarenakan beliau terlalu sering  menggunakan bahasa asing beraroma keju. mungkin beliau ingin terlihat semakin tampan, mungkin...

seseorang yang paham akan budayanya sendiri, menghargai serta memelihara budayanya sendiri akan lebih tampan dari pada seorang pria yang [walaupun] tampan dan mapan namun menjadi sama dengan manusia lainnya bagi bie si tampak nihil.

bie sebut dia, manekin itc.

oh ya.. bie suka sekali dengan dunia kata. teramat sangat suka dan hingga detik ini masih berusaha untuk terus menggunakan bahasa indonesia yang bukan hanya sekedar slank. dan kemarin pernah beberapa kali berdialog dengan seseorang yang sama-sama berwarganegara Indonesia. tapi selalu saja terhadang dengan kesalahpahaman.

bie tidak mengerti apa yang ia maksud
dan
beliau tidak mengerti apa yang bie maksud
dan kami berdialog dengan bahasa ibu. bahasa indonesia.
helaan nafas adalah penutup disetiap dialog itu

semisal, aku tak paham apa arti 'kita'
dan ia tak paham ketidakpahaman itu.
selalu begitu.

hingga pada setiap jiwa yang berkata 'kita' bie akan selalu mengulang kata dengan nada tanya dan tampang bodoh. kita?


 ---> 






dan sebelum bie akhiri curhatan hari ini ternyata seorang teman diujung pulau ini pun sedang berkicau tentang kosakata.

semisal:
ilmu = ulama
jemaat = jamaah
berkat = berkah

Tidak ada komentar: