*menulis dibawah rasa lelah yang sangat meraja..
berlelah ria setelah suatu sore yang seru..
akhirnya membawa ransel melihat dunia luar dan pengalaman baru.
berawal dari ajakan dadakan seorang teman. dan ketika itu bie masih belum bisa memutuskan akan bergabung atau tidak. disatu sisi bie bukanlah orang yang menikmati perjalanan secara berjamaah. begitu bie diinformasikan perjalanan kali ini hanya melibatkan beberapa kepala dan beberapa hati, maka bie pun setuju bergabung dengan mereka.
akan melakukan apa disana dan berapa budget adalah beberapa pertanyaan big-no-no buat bie. dan perjalanan dimulai dengan tergopoh-gopoh. jekarda tetiba saja semakin menyempit. semua makhluk saling bertumpuk demi merayakan hari jadinya di tugu kebanggaan negri ini.
jekarda malam itu begitu sumringah. semua makhluk dikota itu saling berebut tempat untuk sekedar memberi selamat hari jadi. tidak termasuk bie. bie berdiri dibarisan orang-orang yang sedang berebut tempat untuk tiba ditempat yang tepat. tak peduli dengan berapa usia kota ini hari itu.
jakarda. ya.. bagi bie, jakarda tak lebih dari sebuah kumpulan mereka yang mengejar mimpi. menjadikan kawan dan teman sebagai lawan. terkadang tak jarang pula mereka, yang berani mempertaruhkan hidup dan mimpi mereka, menjadikan teman sebagai umpan demi impian.
jekarda.
disetiap kali bie melakukan sebuah perjalanan dan ditanya asal bie, terkadanng bie berat hati menjawab kota jekarda sebagai pengakuan asal bie. jakarda, sebuah kota dimana bie bertumbuh hingga sebesar ini. tak jarang pula gaya hidup serba tersedia membuat bie menjadi sosok yang dimanjakan.
semisal, di jekarda mencari apa saja selalu tersedia hanya saja anda harus bermandi keringat. berbeda dengan kota-kota kecil lainnya..
teringat ketika bie berdiam diperkebunan yang signal pun susah sekali menjangkau bie. rasanya mau nangis, karena bie terbiasa berselancar di dunia lain. jika signal tak ada bagaimana mungkin bie bisa berselancar? itu ibarat punya yacht tapi gak ada lautnya :p
jekarda juga menyimpan banyak kisah.
beberapa waktu yang lalu sempat membaca sebuah berita yang bicara tentang jekarda yang tak pernah tidur. ya.. kabar buruk tentang jekarda dimalam hari.
bie sendiri gemar berkeliaran disaat bulan berada tepat di atas kepala bie. jekarda pada saat itu lebih tenang. berkeliaran dari satu lampu jalan ke lampu jalan yang lain. menikmati sinar bulan yang saling berebut cahaya.
jekarda terkenal dengan kriminalitas serta kekerasan
jekarda yang mereka sebut jauh dari keramahan
dan jekarda bagi bie seperti sebuah jebakan dan juga tempat bie berkata "aku pulang"
cara aman agar tetap dapat berkeliaran adalah tak usah menarik perhatian orang lain, nek kata bang napi yaa.. kejahatan ada karena kesempatan.
seperti teman bie yang gemar dengan gadget, but i dunno why setiap kali kami bertemu dia jarang sekali mengeluarkan gadgetnya ini. bie kira dia emang ndak mau pamer. ternyata dia takut dirampas, dicopet atau pun dicopet. wew.. trus buat apa punya gadget canggih tapi cuman bisa jadi hiasan dirumah?
jekarda mempunya segudang cerita dan alasan untuk mengubah manusia.
jakarda. ya.. bagi bie, jakarda tak lebih dari sebuah kumpulan mereka yang mengejar mimpi. menjadikan kawan dan teman sebagai lawan. terkadang tak jarang pula mereka, yang berani mempertaruhkan hidup dan mimpi mereka, menjadikan teman sebagai umpan demi impian.
jekarda.
disetiap kali bie melakukan sebuah perjalanan dan ditanya asal bie, terkadanng bie berat hati menjawab kota jekarda sebagai pengakuan asal bie. jakarda, sebuah kota dimana bie bertumbuh hingga sebesar ini. tak jarang pula gaya hidup serba tersedia membuat bie menjadi sosok yang dimanjakan.
semisal, di jekarda mencari apa saja selalu tersedia hanya saja anda harus bermandi keringat. berbeda dengan kota-kota kecil lainnya..
teringat ketika bie berdiam diperkebunan yang signal pun susah sekali menjangkau bie. rasanya mau nangis, karena bie terbiasa berselancar di dunia lain. jika signal tak ada bagaimana mungkin bie bisa berselancar? itu ibarat punya yacht tapi gak ada lautnya :p
jekarda juga menyimpan banyak kisah.
beberapa waktu yang lalu sempat membaca sebuah berita yang bicara tentang jekarda yang tak pernah tidur. ya.. kabar buruk tentang jekarda dimalam hari.
bie sendiri gemar berkeliaran disaat bulan berada tepat di atas kepala bie. jekarda pada saat itu lebih tenang. berkeliaran dari satu lampu jalan ke lampu jalan yang lain. menikmati sinar bulan yang saling berebut cahaya.
jekarda terkenal dengan kriminalitas serta kekerasan
jekarda yang mereka sebut jauh dari keramahan
dan jekarda bagi bie seperti sebuah jebakan dan juga tempat bie berkata "aku pulang"
cara aman agar tetap dapat berkeliaran adalah tak usah menarik perhatian orang lain, nek kata bang napi yaa.. kejahatan ada karena kesempatan.
seperti teman bie yang gemar dengan gadget, but i dunno why setiap kali kami bertemu dia jarang sekali mengeluarkan gadgetnya ini. bie kira dia emang ndak mau pamer. ternyata dia takut dirampas, dicopet atau pun dicopet. wew.. trus buat apa punya gadget canggih tapi cuman bisa jadi hiasan dirumah?
jekarda mempunya segudang cerita dan alasan untuk mengubah manusia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar