sebuah buku yang berisi 508 halaman dan berisi beberapa pemahaman yang bie tak sepaham dengan penulisnya. partikel, judul buku tersebut, merupakan tetra kisah dari tiga kisah sebelumnya. bie sendiri bukanlah bagian dari para penggemar dari dee lestari, penulis buku partikel.
ada pun bie akhirnya membaca hasil karya dari dee dikarenakan ketidaksengajaan. buku ini bukanlah milik bie, melainkan milik seorang teman bie. buku yang akhirnya dibaca oleh seisi kostan bie. meminjamkan buku pinjaman :D
ketika kali pertama buku ini launch bie sempat bertanya-tanya mengapa mereka rela berbondong untuk suatu yang sedang digemari. namun inilah yang disebut lain ladang lain ilalalng, lain lubuk lain ikannya.
begitulah buku itu menjawab rasa penasaran bie.“semua pertanyaan selalu berpasangan dengan jawaban.untuk keduanya bertemu, yang dibutuhkan cuma waktu”
buku yang menceritakan sebuah kisah pencarian jati diri. begitulah kesimpulan bie membaca rentetan kisah Firas dan Zarah. kisah antara ayah dan anak perempuannya. kisah yang menggambarkan pengajaran sang ayah yang begitu melekat di jiwa anak perempuannya yang bernama Zarah. dan penambahan beberapa tokoh pendukung lainnya, sebut saja ibu Zarah, adiknya, abah, nenek, dan beberapa rekan kerja serta Koso teman sekolahnya.
buku yang juga memuat kisah cinta kasih orang tua, penghianatan dan perbedaan cara pandang tentang keTuhan-an.
bie sendiri sudah satu bulan yang lalu selesai mebaca buku ini, hanya saja kemarin tetiba saja bie teringat akan sosok Zarah disana ketika bie sedang mengintrogasi adik bie. ya adik bie beberapa lalu sempat melakukan kesalahan yang cukup fatal dan merugikan untuk dirinya dan orang lain. bie sempat geram dibuatnya. namun ternyata begitu bie mendengar kabar duka ini, sikap bie tidak sepanik yang lainnya. kasus ini pun turut menyeret keberadaan Tuhan.
matua, bie dan sepupu bie sempat membahas tentang kesalahan adik bie dan membawa-bawa Tuhan didalamnya.
sepupu bie yang atheis: eh gw heran deh, kok bisa ya dia rajin ibadah melakukan hal seperti ini.
kakak sepupu yang rajin pelayanan: wah, gak jaminan juga klo seseorang yang taat kepada Tuhan luput dari hal tercela.
matua: yaa itu makanya, biar jadi pelajaranlah bagi kita semua jangan sampe kita lupa sama Tuhan. yang berTuhan saja bisa salah gimana kalo ndak berTuhan?
bie (percaya Tuhan namun tidak percaya agama): untuk segala sesuatunya aku cuman heran sama dia. ndak malukah sama Tuhan ketika dia berbuat sedemikian rupa?
Tuhan masih menjadi topik yang lembut namun nikmat untuk dibahas. pun dibuku partikel ada beberapa dialog yang bie tangkap dengan tawa gamang. tentang kitab, tentang semesta dan tentang betapa percayanya tokoh tersebut dengan penelitiannya.
keluarga inti bie bukanlah keluarga yang cukup rohani, berbeda dengan keluarga alm. patua. dan bie dibesarkan dengan pelbagai macam pengajaran.
abah bie pernah bilang: apa pun yang kau ingin lakukan. lakukan saja. tapi ingat akan tanggung jawab.
alm. patua pernah bilang: aku tak hanya mengajarkan bahwa Tuhan ada disurga sana. Tuhan pun ada diorang-orang sekitarku. Tuhan ada di kau, bie..
kemudian bie menggabungkan pengajaran tersebut, bie melakukan apa pun yang ingin bie lakukan. tapi ingat bahwa Tuhan ada dimana-mana.
dan diantara teman-teman bie yang se-agama dengan bie, pemahaman bie sangatlah berbeda dengan mereka. banyaklah yang bie masih tidak habis pikir. namun ada sebuah kalimat yang bertemu dikata sepakat dari kutipan Zahra:
“Apa yang salah dari menjadi berbeda?”ketika bie membaca buku tersebut, bie tidak bertemu Tuhan yang selama ini bie kenal, pun ketika bie mendengarkan alasan adik bie melakukan kebodohan tersebut. dia tak kenal Tuhan dengan baik adanya.
akhir kata bie semakin berpikir tentang kontribusi Tuhan yang besar di dalam partikel kehidupan manusia. hal kecil yang berdampak besar.
lalu.. adakah partikel lain yang sudah kalian sadari?
adakah Tuhan menjadi partikel di dalam sikap dan ucapan kalian?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar