Senin, 18 Juni 2012

pohon rindang

first of all, bie kira semua ini bisa diselesaikan hari ini. bie kira...

bie rindu membawa pergi ransel ini..

beberapa hari ini mulai terasa rasa kesal dan sesal lahir duluan. dan semalam bie bilang ke emaak, akhirnya bie ndak nyesel sedari kecil ndak tinggal sama emaak dan abah.

jadi ceritanya adalah, dikarenakan kasus yang beberapa minggu ini mau tak mau adik bie tinggal sama bie. dan adik bie yang satu lagi diwaktu yang bersamaan sakit. nice.. mengurus dua adik serasa punya anak betulan.

bie sempat kesal karena mereka manjanya minta ampun. sarapan, makan siang hingga makan malam pun harus diingatkan dan juga disediakan. bie sempat tak mau peduli mereka sudah makan atau belum dan makanan apa yang mereka santap hari ini. tapi kalau mereka sakit, toh tetap bie yang direpotkan. wasallam!

bie juga bilang ke emaak, dulu waktu hamil mereka, si emaak ngidam apaan sih? tapi si emaak sama sekali tidak menjawab pertanyaan bie, emaak bilang: "itulah gunanya kakak".

lah emang gunanya kakak itu buat direpotin kya gini? trus pulsa bie dipake dengan sesuka hati? trus bie kerja buat mereka, gitu? dan hal-hal lain yang menyebalkan?ih.

sepanjang bulan juni bie absensi bie kotor sekali, terlambat dimana-mana dan izin beberapa kali. dan majikan sempat menegur bie karena setiap senin bie selalu datang terlambat. awalnya beliau kira bie selalu begitu karena  hobby. etapinya bie akhirnya menjelaskan, bie emang abis dari kota sebelah tapi bukan untuk berlibur.
*mewek

bie kira kasus ini akan selesai begitu semua tanggungjawab diserahkan ke bie, dan semua hal ini akhirnya sudah atas nama: bie. bie kira!
baru saja bie mendengar ocehan angin tentang ini itu, dan sempat ia berkata: buru deh bawa tu anak ke pskiater..selak gila.
respon bie: ehmm.. kyana gw duluan deh yang ke pskiater. gw nyaris gila!

okeh.. tahan emosi bie.

lima belas menit sebelum izin pulang lebih awal, bie sepertinya harus ke taman ini untuk meneriakkan yang tak layak diteriakkan oleh suara. etapinya tetiba saja seorang teman yang entah selepas bertapa dimana mengirimkan sebuah pesan ke bie
"jadi pohon rindang itu enak ya bie, dicari orang bukan mencari orang.
tapi orang-orang itu ndak pernah apa saja yang sudah dialami pohon tersebut. panas. badai. hujan. tapi pohon itu tetap berdiri kokoh disana dan siap memberi kesejukan untuk orang banyak"

bie's reply: seandainya saja kampret adalah nama orang, mungkin saja dia bersin-bersin sejak kemarin. ah, kampret.


Tidak ada komentar: