Senin, 22 April 2013

surat kepada tuan putri

heyho, tuan putri!

sini.. sini.. bie mau celitak!
ehmm..jadi ini tentang diri sendiri sih. begini, bie ini bisa dikatakan manusia paling egois dan cuek disepanjang sejarah pergaulan teman-teman dan peranakan si emaak.

eh bukan berarti bie gak pernah kena ganjarannya atas kecuekan bie ini. sering! tapi bie gak jera juga :))

akhir pekan kemarin bie dan beberapa teman berkumpul. duduk hore. diskusi tanpa arah. konfrensi meja gabung. atau apalah itu namanya. ngobrol sana-sini dan hingga ada beberapa teman menyatakan kenyataan yang membuat bie terbahak-bahak.

"kalau kata teman gw, liat dandanannya si bie aja udah ketahuan orangnya kayak apa. amanlah.."

man!
dandanan bie kayak apa emangnya?
kaos oblong, celana pendek dan tas isinya kabel untuk gadget.
itu doank kok.

iyup!
karena itu doank makanya langsung ketahuan bie itu gak pedulian.

alkisah pada beberapa waktu lalu, si lelaki yang dikotasebelah pernah mengatakan tentang sebuah info. nah, bie sendiri gak gitu mudeng dan gak merhatiin maksudnya apa. jadilah si info itu hilang diterbangkan angin. hingga beberapa bulan kemudian info itu memperanakkan penyesalan.

maksudnya?
bie gak respon pada saat itu dengan alasan: bie tidak memperhatikan. dengan kata lain. bie cuek.

dan kenyataan berkata lain, jendral. hasil dari kecuekan bie itu adalah penyesalan. tapi ya, datanglah kesempatan kedua. semoga saja tidak berbuntut penyesalan.

kali ini bie juga terkena imbas dari ketidakpedulian bie. jadi beberapa bulan lalu seseorang pernah memberikan sebuah informasi kepada bie. etapi bienya cuek aja. entahlah pada saat itu bie masih merasa: que sera sera. dan bie cukup teguh untuk hal tersebut.

bie percaya, hidup ini seperti puzzle. tugas pemain hanyalah bermain dan menyusun setiap kepingannya. let see, gambar apa yang akan tampil dipapan permainan tersebut.

pun kecuekan bie ini, let see hal apa lagi yang pada akhirnya bie tertawakan setelah bie sesalkan.

dan taraaa... tak butuh waktu lama. ketika realita benar-benar hadir diantara ketidakpedulian, bie akhirnya cuman bisa tertawa dan menyesali efek samping dari semua ini.

hidup ini memang kejam, tuan putri.
maaf untuk paduka yang berharap pada ketidakpedulian bie. banyak hal yang bie belum mengerti.

suatu hari jika kau membumi, mampirlah pada gubug yang aku diami. ada banyak cerita yang akan aku sampaikan padamu. tentang hilangnya rasa percayaku pada matahari. atau tentang harapan yang aku teriakkan pada bulan purnama.

tuan putri,
pun jika memang bumi ini benar-benar bulat, bie percaya diantara kenaifan bie bahwa kesempatan itu dibuat bukan ditunggu.

nah.. nah.. sudah jangan melow. demi apa pun yang bie percaya dan bie yakini. hidup memang begini.

kelak, demi apa pun yang terjadi. percayalah dengan apa yang sudah semesta sediakan padamu pun pemiliknya. dan percayalah akan selalu ada alasan untuk setiap hal yang terjadi. pun alasan untuk tidak mengemukakakn alasan tersebut.

yang harus kau lakukan, teruslah berjalan, teruslah menari dan teruslah berlari.


bie bisa menjadi apa yang bie inginkan.
apa saja.
kecuali menjadi apa yang tuan putri inginkan.



salah hormat

nobietea

Tidak ada komentar: